Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Pahlawan, Kaum Muda Bisa Teladani Sosok Jurnalis Perempuan Pertama Indonesia Roehana Koeddoes

Sosok pahlawan nasional perempuan Roehana Koeddoes, asal Sumatera Barat menjadi tampilan dalam google doodle baru-baru ini.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Hari Pahlawan, Kaum Muda Bisa Teladani Sosok Jurnalis Perempuan Pertama Indonesia Roehana Koeddoes
Kolase Kompas TV
Pahlawan Nasional Roehana Koeddoes. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok pahlawan nasional perempuan Roehana Koeddoes, asal Sumatera Barat menjadi tampilan dalam google doodle baru-baru ini.

Pada peringatan Hari Pahlawan 10 November ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengajak generasi muda untuk mengenal lebih jauh dan meneladani sosok perempuan tersebut.

"Sebagai pejuang hak-hak perempuan, Ibu Roehana Koeddoes adalah teladan dan inspirasi bagi generasi penerus bangsa, utamanya kaum perempuan," ungkap Menteri Bintang (8/11).

Semangat perempuan untuk berjuang bagi kesejahteraan kaum perempuan telah digelorakan sejak dahulu.

Beberapa perempuan bahkan menempuh perjuangan tidak hanya lewat perjuangan fisik, tetapi juga lewat pemikirannya.

"Hal itu membuktikan kalau perempuan sudah lama ikut bersama-sama dalam memikirkan kesejahteraan kaumnya dan bangsa ini," ujar Menteri Bintang.

Baca juga: Gubernur Sumatera Barat Ajak Masyarakat Jadi Pahlawan Pembangunan Berkelanjutan

Berita Rekomendasi

Roehana Koedoes adalah pahlawan nasional perempuan pertama berlatar belakang jurnalis di Indonesia.

Sosok perempuan tangguh yang satu ini tentu layak dikenal lebih jauh lagi, khususnya terkait perannya yang luar biasa bagi kemajuan kaum perempuan Indonesia.

Roehana Koeddoes lahir di Minangkabau, Sumatera Barat pada 20 Desember 1884.

Roehana adalah kakak dari tokoh perjuangan, Soetan Sjahrir serta mamak tuo dari penyair Chairil Anwar.

Roehana Koeddoes dalam profesinya sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia dikenal pemberani karena tulisan-tulisannya yang menyemangati gerilya para pejuang melawan penjajahan Belanda.

Walaupun Roehana tidak mendapatkan pendidikan formal, tetapi sejak muda sudah terbiasa baca tulis bahkan fasih berbahasa Belanda.

Baca juga: Gelar Aksi di Hari Pahlawan, Aliansi Buruh Tuntut Anies Keluarkan Diskresi Naikkan UMP 10 Persen

Roehana bahkan mendirikan sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Koto Gadang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas