Hari Pahlawan, Kaum Muda Bisa Teladani Sosok Jurnalis Perempuan Pertama Indonesia Roehana Koeddoes
Sosok pahlawan nasional perempuan Roehana Koeddoes, asal Sumatera Barat menjadi tampilan dalam google doodle baru-baru ini.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Perjuangan Roehana tidak hanya di dunia jurnalistik, ia juga memberikan perhatian untuk perempuan agar bisa belajar baca tulis, budi pekerti, keuangan, bahasa Belanda, dan agama.
Dirangkum dari berbagai sumber, disebutkan jika Roehana merupakan pelopor surat kabar Putri Hindia pada 1908.
Tidak lama kemudian, pada 10 Juli 1912, Roehana mendirikan surat kabar Soenting Melayoe di daerahnya. Pembuatan surat kabar tersebut karena keinginannya agar perjuangannya dalam memajukan kaum perempuan di daerahnya dapat dikenal dan diketahui banyak orang.
Surat kabar Soenting Melayoe ini merupakan surat kabar pertama dimana semua pekerja adalah perempuan mulai dari pemimpin redaksi, redaktur, bahkan penulisnya.
Karena itu, Soenting Melayoe ditengarai sebagai surat kabar perempuan pertama di Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada 4 Tokoh Ini
Motto dari surat kabar Soenting Melayoe adalah dari, oleh, dan untuk perempuan.
Hal tersebut dengan harapan agar semakin banyak perempuan yang ikut berjuang memajukan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, khususnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.
Pada 8 November 2019, Roehana Koeddoes mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Indonesia lewat gelar Pahlawan Nasional.
Penganugerahan dilakukan langsung Presiden Joko Widodo disampaikan kepada Gubernur Sumatera Barat dan ahli waris di Istana Negara dengan mengacu pada Keputusan nomor 120 TK Tahun 2019 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
Ia meninggal dunia pada 17 Agustus 1972, meninggalkan semangat bagi kemajuan kaum perempuan.