KTT APEC ABAC, Indonesia Ditanya Soal Penanganan Dampak Perubahan Iklim
Mahendra Siregar mengungkapkan, Presiden RI ditanya soal bagaimana langkah-langkah Indonesia menangani dampak perubahan iklim oleh pihak ABAC.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyampaikan butir-butir intervensinya dalam KTT APEC Business Advisory Council (ABAC) Dialogue with Economic Leaders secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Kamis (11/11/2021).
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar mengungkapkan, Presiden RI ditanya soal bagaimana langkah-langkah Indonesia menangani dampak perubahan iklim oleh pihak ABAC.
Mahendra mengatakan pada pertemuan itu, Presiden Jokowi menjawab bahwa penanganan dampak perubahan iklim harus dilakukan secara berimbang.
Antara pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat berimbang, untuk memenuhi target pembangunan berkelanjutan.
Baca juga: Jubir Demokrat Deli Serdang Minta AHY Jangan Merusak Citra & Mendiskreditkan Pemerintahan Jokowi
"Konservasi hutan dan kekayaan laut, serta transformasi menuju energi baru dan terbarukan harus mensejahterakan masyarakat kelompok berpendapatan rendah,” ujarnya
Wamenlu mengatakan, secara khusus Presiden juga menempatkan investasi industri berkelanjutan dan hijau sebagai prioritas penting.
Presiden juga menyampaikan beberapa proyek prioritas Indonesia yang sedang dan akan dilakukan di Indonesia.
Antara lain pembangunan kawasan industri hijau, pembangunan rantai pasok industri baterai sampai mobil listrik, serta perdagangan karbon yang sangat besar potensinya.
Menurutnya transisi menuju ekonomi rendah karbon ini harus dilakukan secara adil dan kolaboratif
Oleh karena itu, dukungan pendanaan dan alih teknologi ramah lingkungan sangat diperlukan untuk mendukung berbagai aksi mitigasi perubahan iklim di negara sedang berkembang.
Baca juga: Mendag dan Wamenlu Sampaikan Pokok Bahasan Jokowi dalam KTT APEC, Bahas Vaksin hingga UMKM Prempuan
Presiden juga mengundang para investor ABAC menjadi bagian dari mitra pihak-pihak yang ada di Indonesia.
"Presiden mengundang para investor dari ABAC dan pelaku usaha dari kawasan APEC untuk makin banyak bermitra dengan Indonesia, memanfaatkan peluang yang besar di Indonesia," ujarnya.
