Dapat Kaos Banteng Celeng dari Para Kader, Ini Respon Ganjar dan FX Hadi Rudyatmo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespon kabar soal dirinya diberikan kaos bergambar banteng celeng oleh para kader
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespon kabar soal dirinya diberikan kaos bergambar banteng celeng oleh para kader saat menghadiri pertemuan dengan ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Ganjar menjelaskan bahwa pihaknya tak mengetahui ada gambar Banteng Celeng di kaos tersebut.
Mengingat, gambar Banteng Celeng tersebut terletak pada bagian punggung atau belakang kaos.
"Tidak ada gambar banteng celeng ngawur wae, tadi gambarnya Pak Rudy-Ganjar," kata Ganjar dikutip dari Kompas Tv, Sabtu (13/11/2021).
Sementara itu, menurut pernyataan FX Rudy, kaos bergambar Banteng Celeng tersebut adalah inisiatif para kader muda.
"Itu dari anak-anak. Iya, inisiatif kader," kata FX Rudy.
Menurutnya, gambar tersebut tak ada keterkaitannya dengan dukung-mendukung pihak tertentu.
Baca juga: Kata PDIP Itu Hanya Cek Ombak Saja, Golkar Duetkan Airlangga dengan Ganjar di Pilpres 2024
Baca juga: Megawati Diyakini akan Pilih Ganjar Jadi Capres Jika Elektabilitas Puan Tidak Meningkat
Istilah Banteng Celeng
Sebelumnya, istilah banteng celeng mulai populer ketika Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul yang melontarkan istilah 'celeng' bagi kader PDIP yang mendukung Ganjar untuk maju Pilpres 2024.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin pun turut menanggapi soal penyebutan tersebut.
Menurut Ujang, sebutan kepada kader-kader pendukung Ganjar itu terlalu berlebihan dan dapat masuk dalam kategori penghinaan.
"Terlalu keras dan berlebihan jika kader-kader PDI-P yang deklarasi Ganjar disebut 'celeng' atau 'babi'. Karena manusia itu mulia, jika disebut dengan nama binatang, itu bisa masuk kategori penghinaan," kata Ujang dikutip dari Kompas.com, Sabtu (13/11/2021).
Menurut Ujang, keinginan mendukung Ganjar maju dalam kontestasi pilihan presiden bukanlah sebuah kesalahan.
Baca juga: PDIP Tegaskan Ketua Umum Megawati Belum Tentukan Sosok yang Bakal Diusung di Pilpres 2024
Malah dengan penyebutan ini, kata Ujang, terlihat adanya indikasi perpecahan di internal PDI-P.
Semestinya, PDI-P dapat merespons aspirasi-aspirasi itu dengan lebih terbuka dan rileks.
Apalagi, Ganjar juga masih kader PDI-P.
Sehingga demokrasi di internal partai dapat terpenuhi.
"Lebih rileks saja, karena PDI-P itu kan punya mekanisme dan sistem untuk menentukan siapa capres dan cawapres yang akan diusulkan, apalagi Ganjar itu kan kader sendiri," kata Ujang.
Namun, jika disikapi dengan suasana tegang dan panas justru dapat menjadi bumerang bagi PDI-P sendiri.
Bahkan mungkin dapat menjadi keuntungan bagi Gubernur Jawa Tengah tersebut.
"Biasanya jika ditekan, maka akan semakin dapat simpati publik," kata Ujang.
Baca juga: Pemilu Irak Catatkan Tingkat Partisipasi Terendah Dalam Sejarah
Tanggapan Ganjar Soal Penyebutan Celeng
Mengutip Kompas.com, Ganjar menanggapi santai terkait munculnya pernyataan kader PDIP yang disebut bukan banteng tetapi celeng.
Bahkan, kader PDIP yang terang-terangan mendukung dirinya maju capres, dianggap telah keluar barisan karena mendahului keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Itu mengingatkan agar semua tertib, gitu aja," kata Ganjar di kantornya, Senin (11/10/2021).
Terkait dengan survei calon presiden, Ganjar juga enggan berkomentar banyak.
Baca juga: Dipasangkan dengan Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024, Airlangga Hartarto Belum Antusias
MengutipTribunnews.com, Ganjar mengabarkan bahwa dirinya sekarang sedang fokus mengurus perintah baru dari Wakil Presiden Maaruf Amin.
Yakni perintah untuk mengatasi kemiskinan ekstrim, selain mempercepat vaksinasi Covid-19.
"Tugas saya sekarang ngurus perintah baru dari Wapres, bagaimana kemiskinan ekstrim bisa beres di bulan Desember, dan itu jadi tugas utama disamping mempercepat vaksin," kata Ganjar dikutip dari
Terkait hasil survei capres, Ganjar menyebut, itu adalah kewenangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri.
"Jadi, saya nggak ngurusi yang itu. Saya tidak mengurus deklarator-deklarator yang muncul dari mereka, dan saya tidak pernah tau urusan itu. Pokoknya di PDI Perjuangan itu urusan pilres, urusan ketua umum Bu Mega," terangnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di https://nasional.kompas.com/read/2021/10/12/12053491/sebutan-celeng-untuk-pendukung-ganjar-dinilai-bisa-jadi-bumerang-bagi-pdi-p
https://regional.kompas.com/read/2021/10/11/175115378/muncul-istilah-celeng-bagi-kader-pdip-dukung-dirinya-jadi-capres-ini
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Kompas.com/Ardito Ramadhan/Riska Farasonalia)