Profil 5 Petahana Komisioner KPU yang Lolos Seleksi Administrasi Calon Anggota KPU-Bawaslu 2022-2027
Berikut ini profil empat petahana KPU yang lolos seleksi administrasi calon anggota periode 2022-2027. Ada Ilham Saputra hingga Hasyim Asyari.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Lima petahana Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI lolos seleksi administrasi calon anggota KPU dan Bawaslu periode 2022-2027.
Mengutip Kompas.com, mereka adalah Ilham Saputra, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, Pramono Ubaid Tantjowi, Hasyim Asy'ari, dan Viryan.
Pengumuman nama-nama yang lolos seleksi administrasi itu tertuang dalam Surat Tim Seleksi (Timsel) Nomor 139/TIMSEL/XI/2021 tentang Pengumuman Hasil Penelitian Adminitrasi Seleksi Bakal Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum dan Bakal Calon Anggota Badan Pengawas Pemilu Masa Jabatan Tahun 2022-2027.
Dilansir Tribunnews, kelima petahana komisioner tersebut termasuk dalam 352 orang pendaftar KPU RI yang memenuhi syarat.
Selanjutnya, para pendaftar yang lolos seleksi administrasi ini akan menjalani tes selanjutnya yang digelar pada 24-25 November 2021 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca juga: 629 Orang Lulus Seleksi Administrasi Calon Anggota KPU dan Bawaslu untuk Periode 2022-2027
Baca juga: Pansel KPU-Bawaslu Akui Taruh Perhatian soal Keterwakilan Perempuan
"Selanjutnya bagi pendaftar yang dinyatakan lulus pada tahap administrasi, berhak mengikuti tahapan berikutnya yakni tahap seleksi tertulis, tahap penulisan makalah, dan tahap tes psikologi," terang Ketua Timsel Calon Anggota KPU-Bawaslu, Juri Ardiantoro, Rabu (17/11/2021).
Dirangkum Tribunnews dari situs resmi KPU RI, berikut ini profil lima petahana komisioner KPU yang lolos seleksi administrasi:
1. Ilham Saputra
Ilham Saputra lahir di Jakarta pada 21 Mei 1976.
Di tahun 2006, Ilham meraih gelar S1-nya dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI).
Sebelum bekerja di KPU, ia pernah menjadi Program Officer Center for Electoral Reform selama lima tahun, sejak 1999-2004.
Lalu, ia bekerja sebagai Program Manager Aceh Development Fund pada 2005-2008.
Kemudian, Ilham juga pernah menjabat Wakil Ketua Komisi Independen Pemilihan Aceh merangkap anggota selama lima tahun, yaitu 2008-2013.
Terakhir, ia menjadi Project Manager Aceh Civil Society Task Force sejak 2014.
Ilham diketahui juga aktif di sejumlah organisasi.
Ia pernah tergabung dalam organisasi Muhammadiyah sebagai Wakil Ketua Bidang Hikmah, Hukum, dan Hubungan antar Lembaga Pemuda Muhammadiyah pada 2006-2010.
Kemudian, ia menjadi anggota Majelis, Hukum, Kebijakan Publik, Hikmah, dan HAM Pengurus Wilayah Muhammadiyah Provinsi Aceh di tahun 2016-2020.
Terakhir, ia pernah tergabung sebagai anggota Asosiasi Ilmu Politik Indonesia pada 2015.
Baca juga: Pansel Punya Banyak Pilihan, Pendaftar Calon Anggota KPU dan Bawaslu Capai 867 Orang
2. I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi
I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi lahir di Yeh Sumbul, Bali pada 21 November 1970.
Masa kecilnya hingga remaja ia habiskan di Bali.
Lulus SMA pada 1990, Wiarsa melanjutkan kuliah ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, mengambil program studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik.
Setelah berhasil meraih gelar Sarjana Teknik di UGM, ia kembali berkuliah di Universitas Udayana (Unud) Bali.
Di Unud, ia juga meraih gelar S1 di bidang hukum, juga S2 untuk prodi Magister Kajian Budaya.
Kemudian di tahun 2017, ia menempuh program S3 di Unud bidang hukum.
Sejak berkuliah di UGM, Wiarsa aktif di organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Terakhir, ia menjabat sebagai Ketua DPD Persatuan Alumni GMNI Provinsi Bali selama dua periode, 2006-2011 dan 2011-2015.
Berikut riwayat pekerjaan Wiarsa:
- Direktur Lembaga Pelatihan Teknologi Informasi dan Manajemen (LPTIM) Ganesha Guru, Denpasar (1999-2004);
- Direktur Politeknik Ganesha Guru, Denpasar (2002-2004);
- Direktur Edutec Training Center (ETC), Denpasar (2004-2008);
- Anggota KPU Provinsi Bali (2008-2013);
- Ketua KPU Provinsi Bali (2013-2018);
- Anggota Bawaslu Provinsi Bali (2018-2020);
- Anggota KPU RI (Pergantian antarwaktu, 15 April 2020-2022).
Baca juga: Pendaftar Perempuan Meningkat, Puskapol: Hasil Seleksi Calon Anggota KPU-Bawaslu Jauh dari Harapan
3. Pramono Ubaid Tanthowi
Lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 17 Januari 1975, Pramono Ubaid Tanthowi adalah lulusan IAIN Jakarta program studi Ilmu Syariah Perdata Pidana Islam tahun 1997.
Ia kemudian melanjutkan kuliah S2 di University of Hawaii, Manoa, untuk bidang Ilmu Politik.
Pramono lulus pada 2008.
Seperti Ilham Saputra, Pramono juga aktif di organisasi Muhammadiyah.
Pada 2001-2003, ia pernah menjadi Ketua Bidang Hikmah DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
Lalu, menjadi Wakil Sekretaris Jenderal PP Pemuda Muhammadiyah sejak 2006-2010.
Keaktifannya di Muhammadiyah masih berlanjut hingga 2010 hingga 2015, di mana ia menjabat sebagai Sekretaris Lembaga PP Muhammadiyah.
Terakhir, Pramono terpilih menjadi Wakil Ketua, Lembaga Hikmah dan Kebihakan Publik PP Muhammadiyah di tahun 2015-2020.
Riwayat pekerjaan Pramono:
- Direktur Eksekutif, Pusat Studi Agama dan Peradaban (2001-2006);
- Program Manager Maarif Institute (2003-2005);
- Program Manager Pokja Anti-Korupsi PP Muhammadiyah (2003-2006);
- Tim Asistensi Bawaslu RI (2009-2012);
- Dosen di FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta (2012-2013);
- Ketua Bawaslu Banten (sejak 2012).
Baca juga: Afifuddin Daftar Jadi Calon Anggota KPU RI, Ini Alasannya
4. Hasyim Asy'ari
Hasyim Asy'ari lahir di Pati, Jawa Tengah pada 3 Maret 1973.
Namun, masa kecil hingga remajanya ia bersekolah di Kudus.
Hasyim merupakan lulusan Sarjana Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah.
Kemudian, ia melanjutkan kuliah S2 di UGM Yogyakarta yang berfokus pada bidang politik.
Di tahun 2012, Hasyim berhasil meraih gelar S3 dari University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia di bidang Sosiologi Politik.
Ia termasuk aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Hasyim pernah menjadi anggota Lajnah Bahtsul Masa;il Diniyyah Syuriyah PWNU Jawa Tengah pada 2000-2003, juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Jawa Tengah sejak 2010-204.
Lalu, di tahun 2012-2017, ia terpilih menjadi Ketua Pengurus Pusat Ikatan Sarjana NU Bidang Demokrasi dan Pemilu.
Riwayat pekerjaan Hasyim Asy'ari:
- Dosen untuk Program Doktor Ilmu Kepolisian di Sekolah Tinggi Kepolisian (STIK), Lembaga Pendidikan dan Latihan Kepolisian republik Indonesia (Lemdiklatpolri) (sejak 2016);
- Dosen untuk Program Studi Doktor Ilmu Sosial FISIP Universitas Diponegoro (Undip) Jawa Tengah (sejak 2013);
- Dosen pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum dan Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Undip (sejak 2013);
- Dosen untuk Bagian Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Undip (sejak 1998);
- Anggota KPU RI (Pergantian antarwaktu 2016-2017);
- Anggota KPU RI (periode 2017-2022).
Baca juga: Supaya Bersih dari Lobi Politik ke DPR, Calon Komisioner KPU-Bawaslu Diminta Buat Pakta Integritas
5. Viryan
Lahir di Jakarta pada 4 September 1975, Viryan meraih gelar S2 dalam bidang Manajemen di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.
Sebelum menjadi anggota KPU RI, ia pernah menjadi dosen di IAIN Pontianak selama 12 tahun, sejak 2001-2013.
Ia juga merupakan pendiri dan Direktur Dompet Ummat.
Jabatan itu diembannya selama 12 tahun, yaitu 2001-2013.
Di tahun 2005-2010, Viryan pernah menjadi Direksi Line Media Communications (LMC).
Ia pernah menjadi anggota KPU Kota Pontianak untuk dua periode, 2003-2008 dan 2013-2017.
Lalu, ia terpilih sebagai Ketua KPU Kota Pontianak periode 2008-2013.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Danang Triatmojo, Kompas.com/Rahel Narda Chaterine)