Hapus Postingan di Facebook, Yudha Mahasiswa yang Protes Dedi Mulyadi Tarik Ucapan Maaf?
Unggahan Facebook Yudha Dawami Abdas yang menuliskan permintaan maafnya kepada Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menghilang.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unggahan Facebook Yudha Dawami Abdas yang menuliskan permintaan maafnya kepada Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menghilang.
Dilansir dari TribunJakarta.com akun Facebook Yudha Dawami Abdas, pada Senin (22/11/2022) sudah tak ada sama sekali postingan dari pemilik akun itu perihal masalahnya dengan Kang Dedi.
Saat ini postingan terakhir di Facebook Yudha Dawami Abdas dilakukan pada 14 November 2021 atau sebelum dia viral lantaran memprotes Kang Dedi di Pasar Rebo Purwakarta.
Adapun dalam postingan terakhirnya itu, Yudha menuliskan tentang pendapatnya terhadap aksi Kang Dedi yang ditulisnya Wakil Komisi IV DPR-RI Rasa Satpol.
Sedangkan beberapa postingannya yang dihapus yakni perihal permintaan maafnya atas viralnya aksi dia dengan Kang Dedi serta perasaan Yudha yang mengaku diteror.
Selain itu, beberapa postingan Yudha yang telah dihapus juga ada ucapan terimakasih dari mahasiswa itu kepada Kang Dedi yang telah membersihkan wilayah tempat tinggalnya di kawasan Plered, Purwakarta.
Alasan kenapa Yudha menghapus postingan tersebut belum diketahui.
Minta Maaf Bukan Mau Pansos
Sebelumnya, viral usai memprotes Anggota DPR RI Dedi Mulyadi, Yudha Dawami Abdas akhirnya meminta maaf di akun Facebook pribadinya pada Kamis (18/11/2021).
"Saya atas nama pribadi minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Kang Haji Dedi Mulyadi," tulis Yudha dalam akun Facebooknya.
Menurut Yudha, dirinya sama sekali tak bermaksud untuk menjatuhkan nama baik Kang Dedi, apalagi sampai berniat pansos atau panjat sosial.
"Tidak ada maksud untuk untuk menjatuhkan Kang Dedi atau numpang tenar sama Kang Dedi," tuturnya.
Dia mengatakan, alasannya menegur Kang Dedi yang saat itu sedang membersihkan Pasar Rebo Purwakarta yakni ingin mempertanyakan perihal relokasi pedagang pasar.
"Hanya ingin mempertanyakan perihal relokasi pedagang pasar di pasar-pasar sebelumnya yang belum jelas gimana mereka ke depannya setelah direlokasi apakah tetap bisa mencari penghasilan?," beber Yudha.
"Menurut saya momennya tepat karena hari itu Kang Dedi juga sedang bebersih pasar," lanjutnya.
Yudha meminta maaf karena maksud yang ingin disampaikannya ke Kang Dedi kurang maksimal dan malah menimbulkan banyak tafsir.
Baca juga: Profil Dedi Mulyadi, Anggota DPR yang Disebut Wakil Ketua Komisi IV Rasa Satpol PP oleh Mahasiswa
Dia mengakui saat itu cukup panik karena banyaknya orang yang seolah 'menghakimi' dirinya.
"Cuma ya maaf saya belum bisa menyampaikan esensi maksud saya.
Saya cukup panik karena terlanjur banyak mata yang tertuju ke arah saya dan menuding saya," kata dia dalam postingannya.
Yudha menjelaskan, dalam perdebatannya dengan Kang Dedi yang kemudian viral di media sosial, dia sempat bersabar untuk mendapatkan kesempatan menjelaskan, namun tak tersampaikan.
Postingan permohonan maaf dari mahasiswa yang mendebat Dedi Mulyadi. (Facebook Yudha Dawami Abdas)
"Saya tetap stay berharap ada ruang dimana maksud saya tersampaikan, tapi kesempatan itu ga ada.
Sekali lagi saya mohon maaf untuk semuanya," kata Yudha.
Dia menegaskan apa yang dilakukannya murni merupakan perannya sebagai mahasiswa untuk memberikan kritik kepada pejabat publik.
"Ini proses dialektika saya sebagai mahasiswa, tidak ada kaitannya dengan almamater dan organisasi saya," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Yudha juga menyinggung para netizen yang banyak mengkritiknya perihal debatnya dengan Kang Dedi.
"Saya membaca komentar netizen semua.
Baca juga: Sosok Mahasiswa yang Protes Aksi Dedi Mulyadi Bebersih, Yudha Dawami, Mengaku Panik saat Kejadian
Saya berterima kasih untuk kritik dan sarannya semoga saya bisa jadi sosok yang lebih baik lagi," tuturnya.
Akui Diteror
Selain itu, salah satu postingan Yudha yang dihapus yakni saat dia curhat mengaku diteror.
"Orang yang melempar kepala tikus ke dalam rumah.. Punya masalah apa?," ujar salah satu postingan Yudha pada Jumat (19/11/2021).
Termasuk mempertanyakan apakah orang yang mengancam dan menerornya adalah para pendukung dari seseorang yang dia tuliskan dengan panggilan "kang".
"Seperti ini kah adab para pendukungmu kang? Mengancam dan meneror?," tulis Yudha.
Kendati mendapat berbagai ancaman, Yudha menegaskan hal itu sama sekali tak membuatnya ciut.
"Ancaman apapun, saya tidak akan pernah takut. Allah Maha Pelindung," dituliskan Yudha di akun Facebooknya.
Yudha juga mengaku masih belum bisa berbicara kepada media terkait kasus ini lantaran dia tak mau dianggap pansos.
"Buat akang wartawan yang udah hubungi saya, maaf belum bisa terima tawaran wawancara livenya.
Saya masih belum bisa kontak sama siapa2. Kalau saya terima nanti dikira pansos," tulis Yudha.
Dalam salah satu postingan pada Jumat kemarin, Yudha tampak mempertanyakan mengapa begitu banyak netizen yang membencinya.
Baca juga: Mahasiswa yang Pertanyakan Kompetensi Dedi Mulyadi Punguti Sampah Akhirnya Buka Suara: Saya Panik
Padahal, dia menyebut saat memprotes Kang Dedi sama sekali tak menyatakan sesuatu yang mengandung SARA apalagi sampai nmelanggar hukum.
"Mengapa mereka membenci saya?
Apa yang salah dengan kami?
Adakah yang aku katakan hingga membuat hati ini sakit?
Apakah saya mengatakan sesuatu dalam video yang menyinggung ras, agama, dan kefanatikan?
Apakah ada tindakan kriminal dari kami?
Mengapa banyak orang harus melawanku?
Dalam video saya, saya tidak banyak bicara.. Mengapa banyak di luar sana yang membenci?
Naha?," tanya Yudha.
Dalam setiap postingan Yudha yang menyinggung aksinya dengan Kang Dedi selalu dibajiri ribuan komentar.
Mayoritas netizen memang mengecamnya, tapi tak sedikit pula yang membela dan mengacungi jempol mental mahasiswa itu.
Artikel ini sudah pernah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sempat Minta Maaf dan Curhat Diteror, Postingan Yudha Mahasiswa yang Protes Dedi Mulyadi Lenyap
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.