Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Bentrok Anggota Kopassus-Brimob di Papua, Kompolnas: Sangat Memalukan

Komisioner Kompolnas tanggapi kasus bentrok yang melibatkan anggota Kopassus dengan Brimob di Papua: Sangat Memalukan.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Soal Bentrok Anggota Kopassus-Brimob di Papua, Kompolnas: Sangat Memalukan
Istimewa
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti - Komisioner Kompolnas tanggapi kasus bentrok yang melibatkan anggota Kopassus dengan Brimob di Papua: Sangat Memalukan. 

"Pimpinan dari panglima TNI dan Polri sudah menunjukan soliditas yang baik. Itu yang harus dicontoh dan diteladani oleh mereka," ucap dia.

Baca juga: Polri Waspadai Gangguan Kamtibmas Jelang HUT OPM Papua

Diketahui masalah tersebut kini sudah diselesaikan dengan damai.

Walaupun begitu, Poengky meminta Panglima TNI dan Kapolri tetap menindak tegas anggotanya.

Serta, perlu dipastikan rasa solidaritas antara TNI dan Polri perlu dipegang sampai ke jajaran bawahnya.

"Harus ada sikap yang tegas dari pimpinan apa yang dilakukan pimpinan baik TNI dan Polri sudah bagus, menindaklanjuti dan menyelesaikan kasus tersebut."

"Meskipun sudah damai, perlu diproses di institusi masing-maisng supaya ada efek jera."

"Apa yang sudah dilakukan pimpinan Panglima TNI dan Kapolri jangan sampai di bawah tidak menturuti," kata dia.

Berita Rekomendasi

Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan kejadian bentrok  tersebut berlangsung di Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 tepat di depan Mess Hall, Timika, Papua pada Sabtu (27/11/2021).

Menurutnya, bentrokan itu disebabkan adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak yang berujung adanya cekcok. Masalahnya berkaitan dengan transaksi jual-beli rokok.

"Kesalahpahaman tersebut berawal dari enam personel Satgas Amole Kompi 3 yang berada di Pos RCTU Ridge Camp Mile 72 yang sedang berjualan rokok," kata Kamal saat dikonfirmasi, Senin (29/11/2021), melansir Tribunnews.com.

Saat berjualan, kata Kamal, datanglah 20 orang pembeli yang ternyata merupakan personel dari Nanggala Kopassus.

Baca juga: Respon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Terkait Bentrokan Kopassus dan Brimob di Papua

Mereka protes dengan harga rokok yang dijual oleh personel Satgas Amole.

Hal inilah yang mendasari personel Nanggala Kopassus melakukan pengeroyokan dengan menggunakan benda tumpul dan tajam terhadap personel Satgas Amole.

"Selanjutnya tiba Personel Nanggala Kopassus sebanyak 20 orang membeli rokok dan komplain mengenai harga rokok yang dijual personel Amole Kompi 3 penugasan."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas