7 Mahasiswa Diamankan Polisi karena Diduga Kibarkan Bendera Bintang Kejora di Papua
Polda Papua mengamankan 7 orang mahasiswa yang diduga mengibarkan bendera bintang kejora di GOR Cendrawasih, Papua.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Papua mengamankan 7 orang mahasiswa yang diduga mengibarkan bendera bintang kejora di GOR Cendrawasih, Papua, pada 1 Desember 2021 hari ini.
"7 orang yang kami amankan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombes Faisal Ramdhani kepada wartawan, Rabu (1/12/2021).
Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut ihwal identitas ketujuh mahasiswa yang diamankan oleh Polri.
Sebaliknya, dia juga membantah jika pengamanan para pelaku karena Hari Ulang Tahun (HUT) Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Yang jelas, kata dia, ketujuhnya ditangkap karena diduga mengibarkan bendera OPM di GOR Cendrawasih, Papua.
Mereka pun masih sedang dalam tahapan pemeriksaan.
"Mereka membentangkan bendera Bintang Kejora. Nanti masih diperiksa," tukasnya.
Baca juga: Bendera Bintang Kejora Berkibar di Tower BTS Teluk Bintuni
Diberitakan sebelumnya, Polri mengaku akan mengedepankan pencegahan dalam mengantisipasi potensi gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 1 Desember 2021 hari ini.
"Polri akan jaga situasi Kamtibmas. Upaya-upaya yang dilakukan upaya preemtif, melakukan upaya pencegahan. Itu yang dikedepankan," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Rabu (1/12/2021).
Namun demikian, Ramadhan tidak menjelaskan secara rinci terkait upaya pencegahan yang telah dilakukan Polri.
Dia hanya menjelaskan bahwa Polri berkomitmen menjaga keamanan di tanah Papua.
Selain itu, Ramadhan menambahkan pihaknya mengedepankan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat Papua. Khususnya agar tidak terpengaruh untuk melakukan tindakan yang melawan hukum.
"Yang dikedepankan upaya-upaya edukasi dan sosialisasi. Karena prinsipnya kita jaga situasi kamtibmas aman dan terkendali," tukasnya.
Sebagai informasi, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) sebelumnya mengeluarkan ultimatum terhadap pemerintah dan warga sipil di daerah Papua.
Ultimatum itu disampaikan Panglima Tentara OPM wilayah Yahukimo, Elkius Kobak menjelang 1 Desember yang diklaim sebagai peringatan Kemerdekaan Papua Barat.
OPM menetapkan daerah Yahukimo sebagai medan perang pembebasan nasional bangsa Papua untuk merebut kemerdekaan.