Gelaran BDF 14 Hampir Bersamaan dengan G20 Financial Track di Bali, Apa Perbedaannya?
Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) kembali akan menyelenggarakan Bali Democracy Forum (BDF) ke 14 secara hybrid
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) kembali akan menyelenggarakan Bali Democracy Forum (BDF) ke 14 secara hybrid pada Kamis (9/12/2021), di Sofitel Nusa Dua, Kawasan Nusa Dua, Bali.
Penyelenggaraan BDF hampir berbarengan dengan acara G20 Financial Track yang juga akan diselenggarakan di Bali pada 7-8 Desember 2021 yang juga dilakukan secara hybrid.
Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu RI, Teuku Faizasyah, pada konferensi pers Rabu (1/12/2021) mengatakan ada sedikit perbedaan mendasar antar kedua acara tersebut.
Dari sisi waktu penyelenggaraan, memang ada irisan waktu penyelenggaraan antara financial track dan BDF ke 14.
Dari sisi irisan topik pun ada hal yang cukup sama, karena G20 salah satu fokusnya juga terkait bagaimana bisa bangkit di era pandemi, jika dikaitkan dengan arsitektur ketahanan kesehatan global.
Namun BDF sendiri akan berbicara lingkup tata kelola pemerintahan, dimana kendala dari tantangan pandemi ini memunculkan berbagai macam isu nyata di masyarakat.
Diantaranya seperti kemiskinan, kesetaraan (equality atau inequality) hingga isu inklusivitas.
Baca juga: Kemlu RI Kembali Selenggarakan BDF 14 di Bali: Tekankan Aspek Kemanusiaan Dampak Pandemi Covid-19
Namun kedua acara tersebut diharapkan dapat mengangkat peran Indonesia di dunia internasional.
“Kita melihat tidak selalu saling isi mengisi, namun sebagai satu event internasional, mudah-mudahan kegiatan ini akan mengangkat lebih jauh lagi, profil dan peran Indonesia di dunia internasional,” ujar Faizasyah.
Kedua acara tersebut akan dilakukan dengan format hybrid dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Sekira 46 perwakilan negara dan organisasi internasional yang telah menyampaikan konfirmasi kehadiran secara fisik di Bali.
Sementara puluhan negara lainnya akan hadir secara virtual baik dari Indonesia maupun mancanegara.
Baca juga: Cerita Wamenlu, Niat Jadikan BDF 2020 Pembukaan Pariwisata Bali Tapi Ternyata Covid Masih Panjang
Dirjen IDP Kemlu itu mengatakan dari kedua acara tersebut, perhatian internasional akan tertuju ke Indonesia.
Harapannya dari sisi pemerintah dan masyarakat pada umumnya, media bisa membantu memberikan akses informasi penekanan atas berbagai kegiatan yang sedang dipimpin Indonesia di masa sekarang.
--
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.