Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dikaitkan dengan Pilpres 2024, Pengamat: Tidak ada Untungnya Bagi Anies Mendompleng Reuni 212

Jamiluddin menilai, pengaitan kedua isu tersebut tidak ada landasannya bahkan tidak ada kepentingan antara Reuni PA 212 dengan karir politik Anies Bas

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Dikaitkan dengan Pilpres 2024, Pengamat: Tidak ada Untungnya Bagi Anies Mendompleng Reuni 212
Nur Indah Audina/TribunJakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan acungan jempol saat ditanya awak media soal Formula E di Pendopo Balai Kota DKI, Selasa (16/11/2021) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik Jamiluddin Ritonga menyoroti terkait dengan beberapa pihak yang mengaitkan Reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 dengan kepentingan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Jamiluddin menilai, pengaitan kedua isu tersebut tidak ada landasannya bahkan tidak ada kepentingan antara Reuni PA 212 dengan karir politik Anies Baswedan.

"Tudingan itu memang tidak beralasan karena tanpa didukung fakta yang akurat. Upaya mengaitkan Reuni 212 dengan kepntingan Anies untuk Pilpres 2024 tampaknya hanya didasarkan asumsi belaka," kata Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (3/12/2021).

Terlebih kata dia, peserta Reuni PA 212 juga bukan pihak yang dapat mengusung seseorang menjadi capres atau cawapres, melainkan hanya sebatas kelompok masyarakat yang tergabung dalam wadah organisasi keagamaan.

Aparat kepolisian saat membubarkan aksi Reuni  212 di kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (2/12/2021). Massa reuni aksi 212 tertahan di beberapa jalan yang menjadi akses menuju kawasan bundaran Patung Kuda Monas, seperti di Jalan H. Agus Salim atau dikenal dengan Jalan Sabang dan Jalan Kebon Sirih karena telah dipasang barikade.  Sebelumnya, Polda Metro menegaskan tidak memberikan izin penyelenggaraan Reuni 212 di Patung Kuda.  Tribunnews/Jeprima
Aparat kepolisian saat membubarkan aksi Reuni 212 di kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (2/12/2021). Massa reuni aksi 212 tertahan di beberapa jalan yang menjadi akses menuju kawasan bundaran Patung Kuda Monas, seperti di Jalan H. Agus Salim atau dikenal dengan Jalan Sabang dan Jalan Kebon Sirih karena telah dipasang barikade. Sebelumnya, Polda Metro menegaskan tidak memberikan izin penyelenggaraan Reuni 212 di Patung Kuda. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

"Karena itu, tidak ada untungnya bagi Anies untuk mendompleng dalam Reuni 212," bebernya.

Baca juga: Anies 2 Kali Absen di Reuni 212 hingga Tak Beri Izin, Ini Analisis Pengamat Politik

Tak hanya itu, kata Akademisi dari Universitas Esa Unggul tersebut, dalam Reuni 212 yang digelar kemarin tidak ada pembahasan isu pilpres, termasuk soal capres dan cawapres. 

Bahkan nama Anies terkait Pilpres juga tidak muncul dalam Reuni tersebut.

Berita Rekomendasi

"Jadi, memang tidak ada cukup bukti untuk menyatakan Reuni 212 kental dengan kepentingan pencapresan Anies," ucapnya.

Atas hal itu, dirinya mengklaim kalau beberapa pihak yang mengaitkan isu itu, merupakan pihak selama ini memang teridentifikasi berseberangan dengan Anies. 

"Kelompok tersebut memang selalu mengaitkan Anies dalam konotasi negatif bila ada kelompok Islam di luar NU dan Muhammadiyah yang melakukan aksi di Jakarta," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas