Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Hillary Brigitta Lasut, Anggota DPR Termuda yang Minta Pengawalan Khusus dari TNI

Politikus Partai Nasdem Hillary Brigitta Lasut tercatat sebagai anggota termuda DPR periode kenggotaan 2019-2024.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sosok Hillary Brigitta Lasut, Anggota DPR Termuda yang Minta Pengawalan Khusus dari TNI
Tribunnews/JEPRIMA
Hillary Brigitta Lasut 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai NasDem Hillary Brigitta Lasut berkirim surat kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman meminta pengawalan dari anggota TNI. 

Alasannya, Brigitta merasa khawatir akan keselamatan dirinya. 

"Benar, saya menyurat ke KSAD untuk memohon bantuan pengamanan sesuai dengan Permen No. 85 Tahun 2014," tulis Hillary dalam akun Instagram-nya @hillarybrigitta yang dikutip pada Kamis (2/12/2021). 

"Kalau ditanya kenapa jujur saja saya harus mengetahui, cukup tidak mudah untuk menjadi seorang perempuan berusia 20-an dan belum menikah, khususnya di dunia politik yang dinamis dan tidak tertebak," lanjutnya. 

Baca juga: Surati KSAD Jenderal Dudung, Hillary Brigitta Lasut Jelaskan Alasan Minta Ajudan Anggota TNI 

Sosok Hillary Brigitta Lasut

Politikus Partai Nasdem Hillary Brigitta Lasut tercatat sebagai anggota termuda DPR   periode kenggotaan 2019-2024.

Perempuan berusia 23 tahun ini untuk pertama kalinya akan menjadi wakil rakyat dari daerah pemilihan Sulawesi Utara.

Berita Rekomendasi

Ia berhasil meraih sebanyak 70.345 suara pada Pemilu 2019.

Meski tergolong muda, perempuan kelahiran Manado 22 Mei 1996 ini rupanya tidak terlalu asing dengan dunia politik.

Sebab, Hillary merupakan putri dari Bupati Kepulauan Talaud terpilih periode 2019-2024, Elly Engelbert Lasut.

Ayah Hillary juga pernah menjabat Bupati Kepulauan Talaud selama dua periode, 2004-2009 dan 2009-2012.

Ibu Hillary, Telly Tjanggulung, merupakan Bupati Minahasa Tenggara masa jabatan 2008-2013.

Terinspirasi dari kedua orang tuanya, Hillary aktif dalam berbagai organisasi sejak masa sekolah. Saat SMA, Hillary pernah menjabat sebagai ketua OSIS.

Setelah lulus SMA, Hillary memutuskan untuk mengambil studi S1 Fakultas Hukum di Universitas Pelita Harapan (UPH).

Kemudian, ia melanjutkan studi S2 di Washington University.

Wakil Ketua MPR sementara Hillary Brigitta Lasut saat memimpin pelantikan anggota DPR,DPD dan MPR RI di Kompleks Parlemen DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2019). Hillary Brigitta Lasut menjadi anggota DPR termuda pada periode 2019-2024. Tribunnews/Jeprima
Wakil Ketua MPR sementara Hillary Brigitta Lasut saat memimpin pelantikan anggota DPR,DPD dan MPR RI di Kompleks Parlemen DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2019). Hillary Brigitta Lasut menjadi anggota DPR termuda pada periode 2019-2024. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Ditegur partainya

Fraksi Partai NasDem DPR RI mengaku bakal menegur Hillary. 

"Yang pasti saya akan menegur, karena permintaan itu tidak ada koordinasi dengan fraksi,” ungkap Ketua Fraksi NasDem DPR RI Ahmad Ali, kepada wartawan, Kamis (2/12/2021). 

Dikatakan Ali, Partai Nasdem tidak pernah memberikan instruksi mengenai permintaan prajurit TNI menjadi ajudan anggota dewan. 

Menurutnya, tindakan yang dilakukan Hillary adalah murni perilaku pribadi. 

"Partai tidak pernah menginstruksikan itu, apalagi meminta secara resmi (TNI jadi ajudan pribadi) seperti itu," ujarnya. 

Lebih lanjut, meskipun secara normatif sah-sah saja, anggota Kostrad dan Kopassus tidak sepatutnya memberikan pengamanan kepada anggota DPR. 

Oleh karena itu, Ali meminta Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman untuk tidak merespons permintaan Hillary. 

"Saya pikir KSAD tidak perlu menanggapi secara berlebihan, tidak perlu merespons itu karena menurut saya tidak patut karena alasan yang disampaikan seperti disampaikan tadi," tandasnya.

Hillary Brigitta Lasut Jelaskan Alasan Dirinya Minta Ajudan dari Anggota TNI  

Alasan Pengawalan TNI

Hillary mengungkapkan, keharusan untuk tugas di luar dan bertemu banyak orang serta masyarakat sampai larut malam, ditambah tugasnya untuk menyampaikan aspirasi rakyat membuatnya berpikir untuk mendapat pengawalan melalui ajudan pribadi dari prajurit TNI.  

"Mengutarakan pendapat dan suara rakyat yang terkadang berbeda haluan dengan kepentingan sebagian golongan kuat, membuat ancaman dan rasa khawatir tidak terelakan," ucapnya.  

Belum lagi, lanjut Brigitta, kondisi dirinya di ibu kota yang hanya tinggal bersama bibi serta adik-adiknya yang masih kecil.  

Sementara itu, ayah Brigitta sedang bertugas di daerah perbatasan.  

Kemudian sang ibu yang telah wafat pada awal tahun ini, membuat Brigitta menguatkan dan memantapkan diri meminta adanya pengamanan ajudan dari TNI.  

"Saya memantapkan tekad untuk membuka diri meminta bantuan pengamanan khususnya  karena saya sering berselisih paham dengan banyak pihak hanya demi mempertahankan apa yang saya anggap benar dilakukan untuk masyarakat Sulut," ujar Brigitta.

Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas