Bertemu Kardinal Suharyo, Moeldoko Sampaikan Kebijakan Pemerintah Soal Natal dan Tahun Baru
Kepala Staf Kepresidenan RI Dr Moeldoko menemui Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Kardinal Ignatius Suharyo, di Katderal Jakarta, Senin (6/12/2021).
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan RI Dr Moeldoko menemui Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Kardinal Ignatius Suharyo, di Gereja Katderal Jakarta, Senin (6/12/2021).
Kedatangan mantan Panglima TNI itu, untuk menyampaikan kebijakan pemerintah terkait nataru 2021, sekaligus meminta saran dan masukan dari para tokoh agama di KAJ.
“Pemerintah selalu terbuka terhadap masukan dan pandangan dari para tokoh agama dalam menyusun kebijakan yang mempengaruhi banyak pihak,” kata Moeldoko.
Moeldoko menegaskan, kebijakan pemerintah soal Nataru terutama terkait pelaksanaan peribadatan dan perayaan natal bagi umat kristiani, sudah melalui berbagai pertimbangan, yakni dengan melihat kondisi terkini kasus Covid-19 dan adanya ancaman varian baru Omicron.
“Kami berharap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah akan sesuai dengan harapan semua pihak, terutama bagi umat kristinasi,”ujarnya.
Moeldoko juga menyampaikan apresiasi kepada para tokoh agama di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), yang selama ini sudah berperan aktif dalam penanganan Covid-19.
“Saya mewakili pemerintah mengucapkan terima kasih, para tokoh agama di sini (KAJ) sudah terlibat aktif dalam penanganan Covid-19,” sambungnya.
Uskup KAJ Kardinal Ignatius Suharyo mengutarakan, gereja katolik khususnya di KAJ akan menunggu keputusan kebijakan dari pemerintah.
Baca juga: Menko PMK Minta Saran Kardinal Romo Haryo soal Kebijakan Libur Natal dan Tahun Baru
Ia meyakini kebijakan yang ditetapkan pemerintah sudah melalui berbagai pertimbangan dan masukan dari berbagai pihak.
“Kami jemaat gereja katolik pasti akan menyesuaikan dengan keputusan pemerintah,” ucapnya.
Sementara, terkait persiapan menghadapi pelaksanaan peribadatan Natal, pihak gereja akan memperketat penerapan protokol kesehatan, mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, penyediaan tempat cuci tangan, hingga pemberlakukan jarak untuk jemaat di dalam gereja.
“Kuota Jemaat kami batasi hanya 40 persen. Jadi umat yang hadir pada misa natal nanti harus daftar di website yang sudah terintegrasi dengan aplikasi peduli lindungi pak,” terang Romo A. Hani Rudi Hartoko, SJ Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta saat menemani Moeldoko melihat kesiapan prokes di gereja katedral.