Wamendes Budi Arie: Pemuda dan Digitalisasi Jadi Kunci Pembangunan Desa Digital
Ekosistem digital menjadi satu hal penting yang harus bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia, termasuk warga desa.
TRIBUNNEWS.COM - Di era percepatan teknologi seperti saat ini, ekosistem digital menjadi satu hal penting yang harus bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia, termasuk warga desa.
Terlebih, per akhir tahun 2020 masih terdapat sekitar 12.555 desa yang belum memiliki akses internet terutama desa-desa di Indonesia Timur, khususnya Papua dan daerah-daerah yang sulit dijangkau, padahal saat ini berbagai aktivitas sudah banyak dilakukan secara digital.
Maka dari itu, untuk meningkatkan pembangunan desa-desa di Indonesia, digitalisasi desa pun menjadi salah satu program prioritas dari Kemendes PDTT di mana pembangunan infrastruktur serta literasi digital menjadi konsentrasi pemerintah.
“Pandemi ini mengajarkan kita sebenarnya bahwa pentingnya digitalisasi dalam perkembangan masyarakat. Karena itulah infrastruktur digital menjadi penting dan mutlak, karena kalau tidak ada infrastrukturnya bagaimana masyarakat desa mau berdialog secara digital atau memanfaatkan teknologi digital,” jelas Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi saat dihubungi Tribunnews, Senin (13/12/2021).
Kemudian melalui literasi digital, Wamendes Budi Arie menjelaskan, masyarakat desa bisa lebih maju karena tidak hanya menjadi konsumen tetapi juga dapat berperan sebagai produsen berkat akses teknologi digital yang membuka kesempatan untuk lebih mudah dipromosikan barang-barang serta potensi yang dimiliki desa.
“Jadi banyak hal yang bisa terbantukan dan arusnya bukan hanya satu arah dari kota ke desa, tetapi juga desa ke kota dan kami Kemendes PDTT meyakini bahwa warga desa punya produk-produk baik yang bisa dipasarkan ke kota,” ujarnya.
SDM jadi tantangan, pemuda desa jadi harapan
Wamendes Budi Arie mengungkapkan, dalam mencapai target pembangunan desa digital di Indonesia, permasalahan terkait sumber daya manusia (SDM) menjadi suatu tantangan yang harus dihadapi.
Karena itu, dirinya mengimbau peran aktif para pemuda desa yang kreatif dan inovatif untuk menggerakkan serta memelopori pengembangan kreativitas dan kemajuan bagi desanya.
“Kemajuan desa harus bertumpu pada peningkatan kesejahteraan ekonomi warga desa dengan pembangunan yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan juga mampu menjawab tantangan masa depan. Karena itulah pemuda dan digitalisasi akan membuat percepatan dalam pembangunan desa menjadi lebih artikulatif, akselerasi yang lebih tinggi dan juga memberikan energi bagi percepatan tersebut. Pemuda dan digitalisasi,” jelasnya.
Generasi muda menjadi hal penting dan mutlak agar desa bisa berkembang dan tidak tertinggal dari digitalisasi yang saat ini menjadi keniscayaan bagi sebuah perkembangan masyarakat di belahan dunia manapun, tidak terkecuali Indonesia.
Terlebih, menurut Wamendes Budi titik tolak kemajuan Indonesia adalah bagaimana seluruh desa bergerak untuk memajukan dirinya.
“Tidak ada desa maju di tolong orang lain. Desa maju harus digerakkan oleh segenap partisipasi para pemuda desa dan seluruh warga desa. Karena itu saya meminta dan mengimbau kepada seluruh pemuda desa, masa depan desa ada di tangan kalian semua, para pemuda punya tugas dan tanggung jawab untuk memajukan desanya,” ujar Wamendes.
Untuk mendorong partisipasi anak muda desa, Kemendes PDTT bersama dengan Tribunnews dan juga PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui program Ayo Bangun Desa Digital pun bersinergi untuk mendorong pembangunan serta pengembangan potensi desa melalui pemanfaatan teknologi digital.
Dalam program ini, terdapat #MudaMembangunDesa video competition yang bisa dimanfaatkan para anak muda desa untuk mengambil peran dalam memajukan dan memperkenalkan potensi yang dimiliki desa tempat tinggal mereka untuk mendorong kemajuan desa.
Wamendes Budi meyakini jika warga desa terutama anak muda desa punya keinginan untuk maju, maka akan bisa membawa kemajuan bagi Indonesia, karena menurutnya bukan Indonesia yang membangun desa, tapi desa yang membangun Indonesia.
Untuk mengikuti kompetisi video ini, caranya sangat mudah. Kamu cukup membuat video singkat berdurasi maksimal 60 detik mengenai potensi lokal yang ada di desa kamu ataupun kondisi desa yang butuh solusi serta bantuan yang lebih luas. Setelah itu, unggah video yang tersebut di platform media sosial Facebook, Instagram, dan TikTok.
Berikut informasi lebih lanjut mengenai syarat dan ketentuan video competition #MudaMembangunDesaDigital.
- Dengan tema “Potensi dan Solusi Desa BRI”, video dapat menunjukkan sisi yang perlu ditonjolkan dari desa atau daerah tempat tinggal partisipan tanpa membatasi ruang kreatif dan nilai seni yang dirasa perlu untuk dapat memperkuat pesan tersebut dalam video.
- Peserta wajib membuat video kreatif di platform digital yang diinginkan dengan menyertakan hastag #AyoBangunDesa dan #LokalBangunDesa di dalam caption. Video juga harus memiliki caption/keterangan/penjelasan yang dapat mendukung pesan dalam konten tersebut.
- Video yang diikutsertakan merupakan karya video kreatif (boleh menggunakan filter, stiker, dan/atau fitur editing apapun), tapi BUKAN video animasi ataupun motion graphic.
- Peserta dapat mengikutsertakan MAKSIMAL 3 video ke dalam kompetisi ini.
- Video TIDAK BOLEH mengandung konten yang dapat menyinggung SARA, menyulut kontroversi, membuat keresahan di masyarakat, dan melawan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.
- Video yang diikutsertakan dalam kompetisi ini merupakan hasil karya pribadi dan dapat dipertanggungjawabkan. Konten video merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing peserta.
- Video yang diikutsertakan dalam kompetisi ini adalah video yang TIDAK PERNAH menjuarai kompetisi lain yang pernah diselenggarakan sebelumnya oleh pihak manapun.
- Jika video diproduksi secara berkelompok, cantumkan pihak-pihak terkait agar bisa dipertanggungjawabkan.
- Dengan mengikuti kompetisi ini, peserta secara otomatis memperbolehkan panitia dan pihak penyelenggara untuk menjadikan video peserta sebagai materi promosi di kemudian hari tanpa gugatan hukum apapun.
- Pajak hadiah ditanggung pemenang.
Akan berlangsung selama tiga bulan, maka pastikan kamu membuat video yang sesuai dengan tema yang sedang berlangsung di setiap bulannya, ya! Tak hanya mengambil peran untuk memajukan desa, melalui #MudaMembangunDesa video competition kamu juga bisa berkesempatan mendapatkan hadiah menarik karena bagi tiga pemenang video terbaik terdapat hadiah apresiasi berupa uang tunai senilai Rp10.000.000 untuk juara 1, kemudian Rp7.500.000 untuk juara 2, dan Rp5.000.000 untuk pemenang juara 3.
Selain itu, setiap bulannya selama tiga bulan juga akan ada 50 partisipan yang beruntung (total 150 pemenang selama 3 bulan) yang akan berkesempatan untuk membawa pulang hadiah berupa tabungan BRI senilai Rp1.000.000/orang.
Ini merupakan saatnya #LokalBergerak! untuk dukung literasi digital dengan ceritakan potensi menarik yang dimiliki desamu dengan mengikuti #MudaMembangunDesaDigital video competition! Untuk informasi lebih lanjut mengenai kompetisi ini, silakan kunjungi link ini.
“Kami dari pemerintah pusat memberi stimulus memberi dukungan, tapi titik kemajuan tetap dari pemuda desa dan warga desa itu sendiri. Peran media juga penting untuk terus mendorong dan mensosialisasikan kemajuan desa. BRI sebagai lembaga perbankan bisa membantu mendidik kewirausahaan bagi pemuda desa untuk menggerakkan kemajuan dan kesejahteraan ekonomi warga desa. Jadi, ini kerja sama yang harusnya bisa menjadi penggerak dan dalam pencapaian kemajuan desa,” tutup Wamendes Budi.