UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Siaga Level 3: Sinabung, Semeru, Merapi, Ili Lewotolok
UPDATE 4 Gunung Api Indonesia Berstatus Siaga Level 3: Sinabung, Semeru, Merapi, Ili Lewotolok. Merapi alami 41 kali gempa Guguran, amplitudo 3-15mm.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Minggu (19/12/2021).
Terdapat empat gunung berapi yang berstatus siaga, dikutip dari magma.esdm.go.id.
Hingga kini tidak ada gunung api yang berstatus awas.
Baca juga: Korban Erupsi Gunung Semeru Terima 5 Ton Sembako dari Alumni AAU 2006
Baca juga: 38 Jenazah Korban Erupsi Gunung Semeru Teridentifikasi, 28 Diantaranya Diserahkan Pada Keluarga
Adapun urutan level gunung api dari terendah hingga tertinggi sebagai berikut:
- Level I (Normal)
- Level II (Waspada)
- Level III (Siaga)
- Level IV (Awas)
Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Minggu (19/12/2021) periode 00.00-06.00 WITA/WIB:
1. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)
Gunung Sinabung terletak di Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung api tertutup Kabut 0-III.
Baca juga: Pengelola Terapkan Pembatasan Kuota Pengunjung Gunung Bromo Saat Libur Nataru
Baca juga: Sejak Pagi Gunung Merapi Keluarkan Guguran Awan Panas hingga 2.000 Meter, Warga Diminta Waspada
Sementara untuk asap kawah Gunung Sinabung tidak teramati.
Cuaca di Gunung Sinabung mendung hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah selatan.
Suhu udara Gunung Sinabung sekitar 17°C.
Intensitas curah hujan 1 mm per hari.
Keterangan lainnya terekam noise angin.
Aktivitas Kegempaan
Terjadi 1 kali gempa Guguran dengan amplitudo 17 mm dan lama gempa 72 detik.
Adanya 1 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 4 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 17 detik.
Selain itu, terjadi 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 100 mm, S-P 3.2 detik dan lama gempa 45 detik.
Rekomendasi kepada Masyarakat
- Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara dan barat.
- Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.
Masyarakat segera mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
- Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Baca juga: Arti 4 Tingkat Aktivitas Gunung Api Indonesia: Normal, Waspada, Siaga dan Awas
2. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)
Gunung Semeru terletak Lumajang, Jawa Timur.
Posisi geografis Gunung Semeru memiliki ketinggian 3676 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Sementara untuk asap kawah Gunung Semeru nihil.
Cuaca cerah hingga berawan terjadi di Gunung Semeru dan angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, dan timur.
Suhu udara sekitar 23-25°C.
Aktivitas Kegempaan
Terjadi 1 kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 20 mm dan lama gempa 720 detik.
Laporan terbaru tercatat 8 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2-8 mm dan lama gempa 30-60 detik.
Adanya 1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 7 mm, dan lama gempa 65 detik.
Selain itu, terjadi 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 7 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 120 detik.
Rekomendasi pada masyarakat
- Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
- Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
- Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Area utama yang harus diwaspadai yaitu sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Relokasi Pengungsi Erupsi Semeru Disiapkan, Per KK Tempati Huntara 7x14 Meter Persegi
3. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)
Gunung Merapi terletak di Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Tengah.
Posisi geografis Gunung Merapi memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan visual memperlihatkan Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal, tinggi sekitar 20-100 meter dari puncak.
Cuaca berawan hingga mendung terjadi di Gunung Merapi, angin lemah ke arah barat.
Suhu udara sekitar 17-21°C dan kelembaban 75-95%.
Tekanan udara di Gunung Merapi 567-717 mmHg.
Aktivitas Kegempaan
Tercatat adanya 41 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-15 mm dan lama gempa 19-141 detik.
Terjadi 12 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 2-15 mm, S-P 0.3-0.6 detik dan lama gempa 4-11 detik.
Selain itu, terjadi 2 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 30-75 mm, dan lama gempa 9-32 detik.
Rekomendasi pada Masyarakat
- Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
- Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
- Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
- Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
- Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
- Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Ili Lewotolok terletak di Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini berada di Latitude -8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.
Teramati asap kawah utama berwarna putih, kelabu, dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-1000 meter dari puncak.
Cuaca cerah hingga berawan terjadi di Gunung Ili Lewotolok, angin lemah ke arah barat.
Suhu udara sekitar 26.6-28.6°C dan kelembaban 75.4-77.6%.
Aktivitas Kegempaan
Terjadi 5 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 19.9-38 mm, dan lama gempa 21-29 detik.
39 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 6-17.9 mm, dan lama gempa 28-80 detik.
5 kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 7-8 mm, dan lama gempa 88-244 detik.
Selain itu, terjadi 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 5.8 mm, S-P 3 detik dan lama gempa 39 detik.
Laporan terakhir kegempaan tercatat 10 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 5-43 mm, S-P 14-20 detik dan lama gempa 39-328 detik.
Rekomendasi kepada masyarakat
- Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
- Khusus masyarakat Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
- Masyarakat harus sedia masker dan alat pelindung kulit dan mata mengingat potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
- Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
- Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ili Lewotolok yang tidak jelas sumbernya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.