10 dari 27 PCNU di Jawa Barat Diklaim Dukung Gus Yahya Pimpin PBNU
Tercatat sebanyak 16 PCNU bulat akan memilih KH Yahya Cholil Staquf sebagai ketua PBNU untuk periode lima tahun mendatang.
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung, para pengurus cabang di Provinsi Jawa Barat kian mengerucutkan dukungan untuk kursi ketua umum PBNU.
Tercatat sebanyak 10 PCNU bulat akan memilih KH Yahya Cholil Staquf sebagai ketua PBNU untuk periode lima tahun mendatang.
Kesepakatan mayoritas PCNU ini dihasilkan pada pertemuan yang digelar di Kota Bekasi, Minggu (19/12/2021) kemarin.
Adapun PCNU yang telah final memberikan dukungan adalah Kabupaten Cianjur, Kota Sukabumi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kuningan, Kota dan Kabupaten Tasik, Pangandaran, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Mengulas Dialektika Gagasan dan Perjalanan Hidup Gus Yahya Lewat Buku Biografi
Di Jawa Barat, total ada 27 PCNU.
Dengan deklarasi ini maka mayoritas PCNU sudah menjatuhkan pilihannya kepada Gus Yahya.
Ketua PCNU Cianjur Choirul Anam MZD optimistis, dukungan kepada Gus Yahya terus akan bertambah karena beberapa pengurus cabang lain telah menyatakan siap untuk menyusul dalam barisan 10 PCNU.
Dirinya yakin dalam satu atau dua hari ke depan, peta dukungan PCNU se-Jawa Barat juga kian terang hingga lebih dari 20 jumlahnya.
"Para pengurus cabang ini adalah orang-orang yang paham organisasi dan tantangannya ke depan. Tentu mereka melihat regenerasi saat ini adalah hal yang harus dilakukan," ujar Choirul Anam dalam keterangan yang diterima, Senin (20/12/2021).
Menurutnya, tantangan NU saat ini semakin kompleks, apalagi adanya pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya usai.
Dia mengatakan sektor yang perlu mendapat perhatian antara lain pendidikan, kesehatan dan ekonomi umat.
"Melihat besarnya tantangan bangsa ini, NU harus lebih bisa berkiprah. Kami berharap Gus Yahya bisa menjadikan ini sebagai program prioritas yang nantinya bisa bermanfaat bagi internal NU dan umat secara lebih luas," ujarnya.
Lebih dari itu, Choirul juga berharap, Muktamar NU yang rencananya dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (22/12/2021) nanti juga bisa menghasilkan banyak rumusan yang strategis dalam pengembangan organisasi.
"Jika terkait pemilihan ketua umum PBNU ada persaingan itu adalah bagian dinamika organisasi yang wajar. NU sudah berpengalaman tentu meski ada dinamika sebenarnya semua bermuara pada kemaslahatan organisasi," tandasnya.