Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

DPP LDII: Individualisme Tak Punya Tempat di Negeri Ini

Menyambut Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional yang jatuh pada 20 Desember, DPP LDII mengajak seluruh elemen bangsa terus bekerja sama dalam berbagai

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in DPP LDII: Individualisme Tak Punya Tempat di Negeri Ini
Ist
Sekretaris Umum DPP LDII, Dody T. Wijaya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyambut Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional yang jatuh pada 20 Desember, DPP LDII mengajak seluruh elemen bangsa terus bekerja sama dalam berbagai bidang.

Kerja sama tersebut dilandasi dengan kesetiakawanan dan persaudaraan sebagai anak bangsa.

“Dalam dua tahun belakangan, kita memperingati Hari Kesetiakawanan Sosial dengan lebih intens dan mendalam. Covid-19 memberi hikmah besar kepada bangsa Indonesia untuk lebih peduli dengan sesama, membantu yang lain,” papar Sekretaris Umum DPP LDII, Dody T. Wijaya dalam keterangannya, Senin (20/12/2021).

Konsep kesetiakawanan sosial dalam Islam diwujudkan dengan silaturahim.

Menurut Dody dalam silaturahim, tak sekadar menyambung persaudaraan atau mengakrabkan sesama, tapi lebih peduli.

“Peduli atas kesulitan mereka, peduli atas kesusahan dan kesedihan yang diwujudkan dengan membantu meringankan beban saudara, kawan, tetangga,” pungkasnya.

Baca juga: LDII: Hubungan Luar Nikah Marak, Permendikbud Jangan Terkesan Legalkan Zina

Bila hal tersebut dilakukan secara nasional, akan membentuk ketahanan masyarakat dalam menghadapi persoalan bangsa, terutama wabah Covid-19 yang menimbulkan krisis ekonomi dan kesehatan dunia. 

Berita Rekomendasi

“Dalam kondisi normal, apalagi dalam kondisi pandemi seperti ini individualisme tak mendapatkan tempat,” ujar Dody. 

Individualisme yang cenderung menguntungkan diri sendiri atau kelompoknya juga tidak selaras dengan ideologi bangsa, Pancasila.

Dody mengatakan, hakikinya bangsa Indonesia adalah masyarakat yang mengedepankan gotong-royong, tolong-menolong, saling menghargai dan menghormati. 

Maka tak ada tempat untuk individualisme.

Ia mengingatkan, mereka yang mengambil keuntungan yang tak wajar atas pandemi saat ini adalah mereka yang mengedepankan individualisme.

“Apalagi para pejabat atau lembaga yang berkaitan dengan kesehatan, bila melakukan korupsi terkait Covid-19, sama halnya tak memiliki rasa kesetiakawanan sosial bahkan kemanusiaan,” tegasnya. 

Dody mendorong kesetiakawanan sosial hari ini diwujudkan dengan mengasah kepedulian.

“Tengoklah kerabat kita atau kawan-kawan yang sedang kesulitan. Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. Jadi, dengan membantu sesama akan menciptakan kenyamanan hidup di berbagai bidang,” paparnya.

Bantuan permodalan misalnya, akan menciptakan lapangan kerja yang mengangkat kemakmuran orang lain.

Baca juga: Sejarah Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang Diperingati Setiap Tanggal 20 Desember

Dengan kemakmuran itu, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang dirasakan semua orang.

“Pada dasarnya membagi pengetahuan dalam berbisnis di sebuah komunitas akan mendorong saling kerja sama dalam ekonomi, ini menciptakan daya tahan saat ekonomi sedang terpuruk,” ujarnya.

Paradigma kompetisi dalam momentum Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional ini harus diubah menjadi kerja sama.

Dengan kerja sama itulah menurut Dody, segala kesulitan bisa diatasi. 

Termasuk membantu permodalan, sumber daya, dan membuka pasar-pasar baru yang kini sangat mudah dengan adanya internet.

“Dengan demikian Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional ini menjadi lebih bermakna, dan menjadi momentum kebangkitan Indonesia pada 2022,” pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas