UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Siaga Level 3: Semeru, Sinabung, Merapi, Ili Lewotolok
UPDATE 4 Gunung Api Indonesia Berstatus Siaga Level 3: Semeru, Sinabung, Merapi, Ili Lewotolok. Merapi alami 57 kali gempa Guguran, amplitudo 3-26 mm.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Senin (20/12/2021).
Berdasarkan laporan dalam laman resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), terdapat empat gunung berapi yang berstatus Siaga Level 3.
Diketahui, urutan level gunung api dari terendah hingga tertinggi yakni:
- Level I (Normal)
- Level II (Waspada)
- Level III (Siaga)
- Level IV (Awas)
Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Senin (20/12/2021) periode 00.00-06.00 WITA/WIB:
Baca juga: Minggu Pagi Tim Temukan Satu Lagi Jenazah Korban Erupsi Gunung Semeru, Korban Mengalami Luka Bakar
1. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)
Gunung Api Semeru terletak di Kab\Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur,
Posisi geografis Gunung Semeru di Latitude -8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.
Laporan pengamatan visual menunjukkan Gunung api tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-III.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau berawan hingga hujan, dengan angin lemah bergerak ke arah timur laut.
Tercatat kondisi suhu udara sekitar 24-25°C.
Berdasarkan pengamatan kegempaan, terjadi 1 kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 11 mm dan lama gempa 433 detik.
Kemudian, Gempa Hembusan dengan amplitudo 3-4 mm, dan lama gempa 30-45 detik terjadi 2 kali.
Laporan untuk gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 10 mm, S-P 40 detik dan lama gempa 70 detik terjadi 1 kali.
Lebih lanjut, tercatat adanya gempa Getaran Banjir dengan amplitudo 15 mm, dan lama gempa 3840 detik sebanyak 1 kali gempa.
Imbauan pada Masyarakat
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Wilayah potensi bahaya tersebut terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
2. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)
Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung api tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III.
Menurut laporan pengamatan, asap kawah tidak teramati.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau mendung hingga hujan dan gerak angin sedang hingga kencang ke arah timur dan tenggara.
Lebih lanjut, suhu udara sekitar 16-16.8°C, dengan intensitas curah hujan 1 mm per hari.
Adapun keterangan lainnya terekam noise.
Untuk pengamatan kegempaan, dini hari hingga pagi ini terjadi 1 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 13 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 11 detik.
Selain itu tercatat 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 7-10 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 204-269 detik.
Imbauan pada Masyarakat
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Baca juga: Longsor di Gunungsitoli, Satu Orang Meninggal Dunia Tertimpa Tanah Longsor
3. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)
Gunung Api Merapi terletak di Kab\Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau berawan hingga mendung dengan angin lemah ke arah barat.
Keadaan tersebut menyebabkan suhu udara sekitar gunung menjadi 18-21°C, dengan kelembaban 79-99%.
Tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 567-717 mmHg.
Untuk catatan kegempaan, terjadi 57 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-26 mm dan lama gempa 21-167 detik.
Kemudian tercatat 1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 12 detik.
Selain itu terjadi gempa Hybrid/Fase Banyak sebanyak 2 kali dengan amplitudo 2-12 mm, S-P 0.3-0.5 detik dan lama gempa 5-8 detik.
Adapun gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 25 mm, dan lama gempa 9 detik terjadi 1 kali gempa.
Lebih lanjut, gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 19 mm, S-P 18 detik dan lama gempa 62 detik terjadi 1 kali gempa.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.
Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan pada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Baca juga: DPP AMPD Salurkan Bantuan Korban Erupsi Gunung Semeru
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude -8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, pampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas.
Sedangkan asap kawah utama teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-500 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok cerah, angin lemah ke arah selatan dan barat.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 21.3-26.1°C, dengan kelembaban 71.7-75.7%.
Kemudian, tercatat telah terjadi hujan abu dengan intensitas tipis di Pos PGA Ile Lewotolok dan sekitarnya pada pukul 05.02 WITA.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu 7 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 15.5-39 mm, dan lama gempa 33.7-52 detik.
Terjadi gempa Hembusan dengan amplitudo 6.4-15 mm, dan lama gempa 26-47.5 detik sebanyak 27 kali gempa.
Sedangkan gempa Harmonik dengan amplitudo 5-7 mm, dan lama gempa 34.7-322 detik sebanyak 2 kali.
Laporan lebih lanjut, gempa Tektonik Jauh terjadi sebanyak 6 kali dengan amplitudo 4.9-14 mm, S-P 15.3-39.5 detik dan lama gempa 45-322 detik.
Catatan terakhir pengamatan telah terjadi 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan pada Masyarakat
Seluruh hasil pengamatan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api