Pontjo Sutowo Kembali Pimpin FKPPI
Menurut Pontjo Sutowo sebuah kehormatan ia dapat kembali memimpin FKPPI yang kini berusia 43 tahun tersebut.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Arif Fajar Nasucha
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI-Polri (KB FKPPI) telah menggelar Musyawarah Nasional ke X di Hotel Sultan, Jakarta, 20-22 Desember 2021.
Dalam Munas tersebut Ketua Umum KB FKPPI Pontjo Sutowo kembali terpilih sebagai Ketua Umum Periode 2021-2026.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh kader KB FKPPI, melalui Munas-X ini telah memberikan kepercayaan kembali kepada saya sebagai Ketua Umum KB FKPPI untuk periode 2021-2026," kata Pontjo dalam sambutannya, Rabu (22/12/2021).
Menurut Pontjo sebuah kehormatan ia dapat kembali memimpin FKPPI yang kini berusia 43 tahun tersebut. Kehormatan tersebut, kata dia, akan dibarengi dengan tanggung jawab dalam membesarkan FKPPI dalam bela negara, secara solid, mandiri, bersatu dan berdaulat.
Baca juga: Mahfud MD Ajak FKPPI Tiru Tindakan Mulia TNI-Polri Dalam Mengatasi Permasalahan Bangsa
"Ini merupakan suatu kehormatan, dan bagi saya, “noblesse oblige”, kehormatan harus dibarengi dengan tanggung jawab," katanya.
Sebagai sebuah Ormas, menurut Pontjo, FKPPI tidak pernah dan jangan membuat gaduh. Energi yang dimiliki para anggota dan kader FKPPI sebaiknya digunakan untuk bela negara, bukan untuk membuat gaduh atau meresahkan masyarakat.
"Jadi kita bukan ormas dalam tanda petik yang membuat gaduh. Kita tidak perlu membuat gaduh. Kita tidak perlu ber-FKPPI kalau untuk premanisme. Kejagoan kita itu kita gunakan untuk bela negara," katanya.
Pontjo mengatakan salah satu tekad FKPPI yang harus terus diperjuangkan adalah berada di garis terdepan dalam menghadapi setiap ancaman yang akan membahayakan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ancaman terhadap bangsa dan negara sekarang ini semakin kompleks.
Baca juga: Usung Tema Bela Negara, Munas X FKPPI Akan Dibuka Presiden Jokowi
Tidak hanya itu, FKPPI kata dia harus memiliki kepekaan terhadap isu-isu dan tindakan-tindakan yang mengarah pada upaya adu domba antar masyarakat yang dapat memicu perpecahan dan melemahkan persatuan bangsa yang majemuk.
"FKPPI harus siap dan mampu mengisi kekosongan peran yang sebelumnya dilakukan oleh sistem nasional dalam berkontribusi tidak saja dalam mengisi pembangunan, melainkan juga dalam menjaga persatuan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, membela kedaulatan negara dan keutuhan wilayah, serta keselamatan bangsa sebagai perwujudan bela negara," katanya.
Sementara itu Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI, Mayjen TNI Sapriadi yang menutup acara Munas, mengatakan bahwa musyawarah Nasional merupakan kegiatan pembinaan dalam berorganisasi. Ia berharap dengan digelarnya Munas ke X FKPPI akan semakin memperkokoh soliditas para kader FKPPI dalam bela negara.
"Kehadiran FKPPI sebagai bagian dari keluarga besar TNI, dapat bersinergi dan terintegrasi dengan seluruh komponen bangsa dalam mempertahankan pancasila, UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saya yakin FKPPI akan mampu merespon dan menyikapi serta membantu memberikan solusi terhadap kompleksitas permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini," katanya.
Turut hadir dalam acara Munas tersebut yakni Menteri Perindustrian yang juga merupakan kader FKPPI Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, Wakil Ketua Umum FKPPI Indra Bambang Utoyo dan Dudhie Makmun Murod.