UPDATE 4 Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Gunung Semeru Alami 9 kali Gempa Guguran
UPDATE 4 Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Sinabung, Merapi, Ili Lewotolok. Semeru alami 9 kali gempa Guguran, amplitudo 2-8 mm.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Kamis (23/12/2021).
Berdasarkan laporan dalam laman resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), terdapat empat gunung berapi yang berstatus Level 3 Siaga.
Diketahui, urutan level gunung api dari terendah hingga tertinggi yakni:
- Level I (Normal)
- Level II (Waspada)
- Level III (Siaga)
- Level IV (Awas)
Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Kamis (23/12/2021) periode 00.00-06.00 WITA/WIB:
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Ciremai via Majalengka Dibuka saat Nataru, Pendaki Harus Daftar Online
1. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)
Gunung Api Semeru terletak di Kab\Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur,
Posisi geografis Gunung Semeru di Latitude -8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.
Laporan pengamatan visual menunjukkan Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan, asap kawah teramati nihil.
Cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah utara dan timur laut.
Tercatat kondisi suhu udara sekitar Gunung Semeru 23-25°C.
Berdasarkan pengamatan kegempaan, terjadi 9 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2-8 mm dan lama gempa 25-50 detik.
Kemudian, Gempa Hembusan dengan amplitudo 3-9 mm, dan lama gempa 35-65 detik terjadi 3 kali terjadi 3 kali.
Laporan untuk gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 22-24 mm, S-P 4.3-8.5 detik dan lama gempa 35-45 detik terjadi 2 kali.
Aktivitas kegempaan lain yang tercatat adalah 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 20 mm, S-P 13 detik dan lama gempa 35 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Wilayah potensi bahaya tersebut terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Viral Video Syuting Sinetron di Tengah Pengungsi Erupsi Semeru, Dapat Protes Warga Lumajang
2. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)
Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung api tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-II.
Menurut laporan pengamatan, asap kawah tidak teramati.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau berawan, dengan angin lemah ke arah timur dan tenggara.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 16.6-17.4°C.
Untuk pengamatan kegempaan, dini hari hingga pagi ini terjadi 11 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 2-37 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 10-16 detik.
Selain itu tercatat 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 6-9 mm, S-P 14.4-41.5 detik dan lama gempa 57-136 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Baca juga: Baliho Puan Maharani di Lokasi Bencana Semeru, Pengamat Sebut Tak Etis
3. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)
Gunung Api Merapi terletak di Kab\Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Sedangkan asap kawah utama teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 20-100 meter dari puncak.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau berawan hingga mendung, angin lemah ke arah barat.
Keadaan tersebut menyebabkan suhu udara sekitar gunung menjadi 17-21°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 567-717 mmHg dan kelembaban udara 76-97%.
Untuk catatan kegempaan, terjadi 43 kali gempa Guguran dengan 3-19 mm dan lama gempa 20-179 detik.
Kemudian tercatat 2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 11-12 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.
Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude -8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.
Sedangkan asap kawah utama teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100-400 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau mendung hingga hujan, angin lemah ke arah barat laut.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 19.8-22.2°C, dengan kelembaban 78.2-81.1%.
Laporan pengamatan intensitas curah hujan di sekitar Gunung Ili Lewotolok yaitu 0.9 mm per hari.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu 12 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-31.4 mm, dan lama gempa 30-57 detik.
Terjadi gempa Hembusan dengan amplitudo 3-10 mm, dan lama gempa 22-48 detik sebanyak 24 kali gempa.
Sedangkan gempa Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 6.5 mm, dan lama gempa 50 detik sebanyak 1 kali.
Laporan lebih lanjut, tercatat adanya 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 1.14-3 mm, S-P 21-27.9 detik dan lama gempa 50-79.5 detik.
Catatan terakhir pengamatan telah terjadi 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Seluruh hasil pengamatan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api