UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Ili Lewotolok Alami 40 kali Gempa Hembusan
UPDATE 4 Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Sinabung, Merapi, Ili Lewotolok. Gunung Ili Lewotolok alami 40 kali gempa Hembusan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Senin (27/12/2021).
Berdasarkan laporan dalam laman resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), terdapat empat gunung berapi yang berstatus Level 3 Siaga.
Urutan level gunung api dari terendah hingga tertinggi yaitu:
- Level I (Normal)
- Level II (Waspada)
- Level III (Siaga)
- Level IV (Awas)
Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Senin (27/12/2021) periode pengamatan 06.00-12.00 WITA/WIB:
Baca juga: Setelah 3 Bulan Erupsi, Letusan Gunung Berapi di La Palma Resmi Berakhir, Hancurkan 3.000 Properti
1. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)
Gunung Semeru terletak di Lumajang, Jawa Timur.
Posisi geografis Gunung Semeru berada di Latitude - 8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.
Laporan pengamatan visual menunjukkan, Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah utama teramati nihil.
Cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau cerah, dengan angin sedang hingga kencang ke arah utara dan timur laut.
Tercatat kondisi suhu udara sekitar Gunung Semeru 23-28°C.
Berdasarkan pengamatan kegempaan, terjadi 1 kali gempa Guguran dengan amplitudo 11 mm dan lama gempa 68 detik.
Kemudian, gempa Hembusan dengan amplitudo 4-6 mm, dan lama gempa 30-50 detik terjadi 2 kali.
Aktivitas kegempaan lain yang tercatat adalah gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 23 mm, S-P 17 detik dan lama gempa 65 detik terjadi 1 kali.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Wilayah potensi bahaya tersebut terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Gunung Fuji Meletus? Profesor Jepang Gambarkan Simulasi, Persiapan Bagi Warga
2. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)
Gunung Sinabung terletak di Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Menurut laporan pengamatan, asap kawah utama asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 200-300 meter dari puncak.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat daya dan barat.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 16.5-27°C.
Untuk pengamatan kegempaan, tercatat 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-8 mm, S-P 14 detik dan lama gempa 47-115 detik.
Hingga kini belum ada laporan kegempaan lainnya.
Imbauan kepada Masyarakat
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Baca juga: Bencana Hidrometeorologi Landa 2 Wilayah di Sulsel: Banjir di Palembang & Tanah Longsor di Lahat
3. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)
Gunung Merapi terletak di Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Tengah.
Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude - 7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Sedangkan asap kawah utama teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-200 meter dari puncak.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau cerah hingga berawan, dengan angin lemah hingga sedang ke arah timur.
Tingkat suhu udara sekitar gunung yaitu 24-30°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 568-718 mmHg.
Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 68-88%.
Untuk catatan kegempaan, terjadi 47 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-35 mm dan lama gempa 43-146 detik.
Kemudian tercatat 1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 11 detik.
Laporan kegempaan lainnya yaitu 2 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 2 mm, S-P 0.3-0.4 detik dan lama gempa 5-6 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.
Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Ili Lewotolok terletak di Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis Gunung Ili Lewotolok berada di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT, dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0- I.
Sedangkan asap kawah utama teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-300 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah hingga hujan, angin lemah ke arah timur dan tenggara.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 20.9-28.2°C, dengan kelembaban udara 60.9-75.2%.
Tercatat intensitas curah hujan di sekitar Gunung Ili Lewotolok yaitu 0.4 mm per hari.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu 2 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 29-34.5 mm, dan lama gempa 28-34.3 detik.
Terjadi 40 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 7.6 -17.6 mm, dan lama gempa 21.3-81 detik.
Sedangkan gempa Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 6.7-10 mm, dan lama gempa 55-91 detik sebanyak 2 kali.
Laporan lebih lanjut, tercatat adanya 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 8-25.6 mm, S-P 24 detik dan lama gempa 56-61 detik.
Catatan terakhir pengamatan telah terjadi 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 11.5 mm, S-P 7 detik dan lama gempa 28 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Seluruh hasil pengamatan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api