Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Koalisi Masyarakat Sipil Soroti Keadilan Pemberian Vaksin Bagi Masyarakat Adat & Kelompok Rentan

Sudah lebih dari 141.255 dosis telah diberikan kepada masyarakat adat, warga daerah terpencil, penyandang disabilitas, lansia, perempuan KK.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Koalisi Masyarakat Sipil Soroti Keadilan Pemberian Vaksin Bagi Masyarakat Adat & Kelompok Rentan
Biro Pers Presiden/KRIS
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Kompleks SDN Cideng, Gambir, Jakarta, Rabu (15/12/2021). Di dampingi Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Presiden Jokowi berkeliling dan mengajak ngobrol beberapa anak yang terlihat takut disuntik. TRIBUNNEWS/Biro Pers Presiden/Kris 

Satu tantangan yang banyak ditemui pada kelompok rentan bukan saja masyarakat adat adalah berseraknya hoaks. Dampak ikutannya parah. 

Sebab, peredaran informasi palsu menurunkan minat kelompok rentan untuk menerima vaksin menyusul lemahnya akses mereka terhadap informasi. 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 27 Desember 2021, dosis I vaksin COVID-19 telah disuntikkan kepada 157,24 juta orang dari target vaksinasi 208,26 juta orang. 

Angka tersebut setara 75,5 persen. Artinya, masih ada 51 juta orang bahkan belum mendapatkan vaksin dosis I. 

Di sisi lain, terdapat warga yang malah telah menerima booster dengan melakukan akal-akalan. 

Menurut laporan BBC Indonesia, Jumat, 24 Desember 2021, beberapa dari penerima mengubah data pekerjaan menjadi tenaga kesehatan. 

Bahkan ada pula di antara mereka yang ditawari oleh kepala daerah atau makelar. Namun, booster dimaksud tak tercatat dalam aplikasi PeduliLindungi. Itu termasuk pelanggaran. 

Berita Rekomendasi

Sebab, menurut Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/I/1919/2021, vaksin dosis III hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. 

Dengan sejumlah alasan tersebut, Koalisi berharap pemerintah dapat memprioritaskan pemberian vaksin dosis I bagi masyarakat adat dan kelompok rentan ketimbang menyuntikkan booster kepada masyarakat umum. 

Koalisi menghendaki pemerintah terutama di daerah untuk memperkuat komunikasi dan koordinasi demi mempermudah vaksinasi bagi masyarakat adat dan untuk komunitas di wilayah terpencil.

Perlu dipastikan juga bahwa kelompok rentan yang belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) tak menemui hambatan administratif agar mendapatkan vaksin. 

Selain itu, Koalisi juga meminta supaya pemerintah memperbarui data tentang penyandang disabilitas agar hak mereka atas vaksin terpenuhi dan aksesnya terhadap vaksin menjadi lebih luas. 

Baca juga: Kasus Omicron Meningkat, Luhut Minta Orang Tua Segera Bawa Anak Vaksinasi

Penyelenggaraan vaksin juga perlu mempertimbangkan fasilitas pendukung agar kalangan disabilitas dapat mengakses lokasi vaksin. 

Satu hal utama yang perlu juga dilakukan pemerintah adalah menggalakkan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya vaksinasi agar masyarakat bersih dari hoaks, mendapatkan informasi yang benar, dan minat vaksinasinya tumbuh.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas