Refleksi Akhir Tahun, Muhammadiyah Ingin Menghadirkan Islam Rahmatan lilalamin
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Refleksi akhir tahun 2021 di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (29/12/2021).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Refleksi Akhir Tahun 2021 di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (29/12/2021).
Acara tersebut sekaligus peluncuran Muhammadiyah Australia College (MAC).
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir mengatakan bahwa setiap akhir tahun selalu ada refleksi untuk merenungkan apa saja yang sudah dilewati.
Selain itu juga memproyeksikan apa yang akan dijalani pada tahun yang akan datang.
“Muhammadiyah ingin melangkah jauh lebih baik lagi di mana iya ingin hadir dengan program strategis yang nyata yakni lewat amal usaha Pendidikan. Ingin menghadirkan Islam yang rahmatan lilalamin itu diterjemahkan dalam program mencerdaskan Pendidikan antar bangsa” katanya.
Haedar mengatakan terdapat sejumlah poin penting dari apa yang dilakukan Muhammadiyah dalam konteks global. Diantaranya, pertama, perdamaian dan usaha untuk menciptakan tatanan dunia yang lebih menyatu antara satu sama lain di tengah konflik regional dan ranah global.
Baca juga: PP Muhamadiyah Lanjutkan Program Vaksinasi Covid-19 Lintas Iman
Kedua, menurutnya, hubungan Islam dan Barat mengalami fase yang tidak mudah. Fase awal dimana pernah terjadi Islam versus barat, kemudian bergeser menjadi Islam dan barat, dan kemudian masuk era baru lagi Islam di barat.
Muhammadiyah menurutnya ingin hadir melalui pendidikan untuk mengintegrasikan kehadiran Islam.
"Di tengah pergeseran itu Muhamadiyah masuk lewat pendidikan untuk mengintegrasikan kehadiran Islam di negara, di mana Islam itu ada dengan pemahaman budaya tanpa kita tercerabut dengan kebudayaan itu," kata Haedar.
Haedar mengatakan, relasi Islam dan Barat harus memasuki fase baru yang bersifat integratif dengan tetap merawat multikultural satu sama lain.
Ketiga menurutnya sekarang ini muncul era Islamophobia yang hadir karena reaksi bias terhadap berbagai macam proses interaksi antar bangsa dengan latar belakang agama yang berbeda.
Baca juga: Presiden Apresiasi Kontribusi Muhamadiyah dalam Penanganan Pandemi Covid-19
Muhammadiyah hadir untuk mengeliminasi dan modernasi Islamophobia tersebut, tidak semata mata lewat peran literasi, tapi lewat institusi yang hadir secara nyata dan bersifat inklusif, yakni lembaga pendidikan.
"Lembaga pendidikan itu merupakan satu institusi yang paling insklusif yang dihadirkan Muhammadiyah pertama di Indonesia dan di ranah global. Oleh karena itu, Muhammadiyah ingin menghadirkan multikulturalisme yang dijembatani dan dimoderasi oleh lembaga pendidikan Islam," ujarnya.