Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fenomena Puncak Hujan Meteor Quadrantid: Bisa Dilihat Tanpa Alat Optik pada 4 Januari 2022

Fenomena astronomis Puncak Hujan Meteor Quadrantid akan terjadi pada 4 Januari 2022 mendatang.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Miftah
zoom-in Fenomena Puncak Hujan Meteor Quadrantid: Bisa Dilihat Tanpa Alat Optik pada 4 Januari 2022
LAPAN
Ilustrasi hujan meteor - Fenomena astronomis Puncak Hujan Meteor Quadrantid akan terjadi pada 4 Januari 2022 mendatang. 

TRIBUNNEWS.COM - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengonfirmasi akan terjadi fenomena Puncak Hujan Meteor Quadrantid pada Selasa, 4 Januari 2022 mendatang.

Selain itu, LAPAN juga menginformasikan fenomena astronomis lainnya yang akan terjadi sepanjang tahun 2022.

Mengutip edukasi.sains.lapan.go.id, Quadrantid adalah hujan meteor yang titik radiantnya berasal dari konstelasi Quadrans Muralis (kini menjadi bagian dari konstelasi Bootes.

Hujan meteor tersebut berasal dari sisa debu asteroid 2003 EH1 dan komet C/1490 Y1.

Intensitas maksimum hujan meteor ini sebear 200 meteor/jam.

Akan tetapi, karena ketinggian hujan meteor ini berbeda dari Sabang sampai Pulau Rote, maka intensitasnya pun bisa berbeda.

Intensitas puncak hujan meteor Quadrantid berkisar antara:

BERITA REKOMENDASI

- Sabang (35,8°): 117 meteor/jam

- Pulau Rote (16,3°): 56 meteor/jam

Quadrantid dapat disaksikan dari arah Timur Laut sejak pukul 04.00 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.

Kelajuan meteor pada Quadrantid dapat mencapai 147.000 km/jam.

Tidak ada interferensi cahaya alami (seperti Bulan) yang mengganggu pengamatan Quadrantid, sehingga dapat diamati tanpa alat bantu optik.

Baca juga: Apa itu Fenomena Hujan Es? Hujan Es sering Terjadi pada Musim Pancaroba yang Didahului Cuaca Panas

Fenomena Astronomis Lainnya

2. Selasa, 5 April 2022: Puncak Konjungsi Mars - Saturnus

Awal Ramadhan 1443 Hijriah disambut oleh Konjungsi Mars - Saturnus.

Fenomena ini dapat disaksikan dari arah Timur saat bersantap sahur pukul 03.00 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbt.

Fenomena ini sebelumnya pernah terjadi pada 3 April 2018 dan 1 April 2022.

Fenomena ini akan terjadi kembali pada 11 April 2024 dan 20 April 2026.

3. Minggu 24 April - Jumat 29 April 2022: Konjungsi Kuintet Saturnus - Mars - Venus - Jupiter - Bulan

Sepuluh hari terakhir Ramadhan 1443 Hijriah ditutup dengan fenomena astronomis Konjungsi Kuintet.

Yakni lima benda langit tampak segaris secara visual sekaligus: Saturnus - Mars - Venus - Jupiter - Bulan.

Fenomena ini dapat disaksikan sejak pukul 04.00 waktu setempat dari arah Timur memanjang hingga Tenggara.

4. Minggu 1 Mei 2022: Puncak Konjungi Venus - Jupiter

Menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah, Venus berkonjungsi dengan Jupiter.

Fenomena ini dapat disaksikan pada arah Timur saat bersantap sahur pukul 03.30 wakt setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.

Fenomena ini sebelumnya pernah terjadi pada 25 November 2018 dan 12 Februari 2021.

Fenomena ini akan terjadi kembali pada 2 Maret 2023 dan 24 Mei 2024.

Baca juga: Daftar 10 Fenomena Astronomis Tahun 2022: Ada 5 Benda Langit Tampak Segaris Secara Visual

5. Jumat 27 Mei: Okultasi Venus oleh Bulan

Okultasi adalah peristiwa terhalangnya benda lagit yang tampak lebih kecil oleh benda langit lain yang tampak lebih besar jika diamati dari Bumi.

Sebagian wilayah Indonesia seperti Sumatra, Jawa, Bali, NTB, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara dan sebagian Papua Barat mengalami Okultasi Venus pada pagi hari setelah Matahari terbit hingga siang hari.

Sehingga fenomena ini hanya disaksikan menggunakan alat bantu.

6. Selasa Malam 14 - 15 Juni dan Rabu Malam 13 - 14 Juli: Bulan Purnama Super

Bulan Purnama Super atau Bulan Purnama Perige adalah fase Bulan Purnama yang terjadi beriringan dengan ketika Bulan berada di titik terdekatnya dari Bumi.

Bulan Purnama Super terjadi setiap tahunnya setidaknya satu kali dalam setahun.

Bulan Purnama Super dapat disaksikan pada 14 Juni 2022 pukul 18.51.35 WIB dan 14 Juli 2022 pukul 01.37.23 WIB.

7. Sabtu 25 Juni 2022: Okultasi Uranus oleh Bulan

Sebagian wilayah Indonesia seperti Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Timur, Sulawesi, Maluku Utara dan Maluku mengalami Okultasi Uranus ketika fajar sebelum Matahari terbit.

Sedangkan provinsi Papua Barat dan Papua mengalami Okultasi Uranus ketika fajar sebelum Matahari terbit hingga setelah Matahari terbit.

8. Sabtu Malam 13 - 14 Agustus: Puncak Hujan Meteor Perseid

Perseid dapat disaksikan hingga 25 menit sebelum Matahari terbit ketika titik radiannya berkulminasi di arah Utara.

9. Selasa 8 November 2022: Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomis ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi.

Gerhana Bulan Total kali ini terjadi pada 8 November 2022 dengan durasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik.

10. Rabu Malam 14 - 15 Desember: Puncak Hujan Meteor Geminid

Geminid dapat disaksikan dari arah Timur Laut hingga Barat Laut sejak pukul 20.30 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.

Artikel Terkait Lainnya

(Tribunnews.com/Widya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas