Apresiasi Aparat, Pakar Nilai Penanganan Kasus 3 Oknum TNI Buang Sejoli di Nagreg Super Cepat
Pakar menilai penanganan kasus tiga oknum TNI buang sejoli di Nagreg termasuk super cepat.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pakar Hukum Pidana dari dari Universitas Trisakti, Asep Iwan Iriawan ikut merespons terkait penanganan kasus tiga oknum TNI AD yang menabrak dan membuang sejoli bernama Handi (17) dan Salsabila (14) di Nagreg, Jawa Barat.
Menurut Asep, penanganan kasus yang terungkap setelah jasad Salsabila ditemukan di Sungai Serayu, Cilacap, Jawa Tengah pada 11 Desember 2021 ini, berlangsung sangat cepat.
Ia pun mengapresiasi para aparat penegak hukum yang telah berjuang untuk mengungkap kasus ini.
Di antaranya seperti jajaran Polda Jawa Barat, Pomdam III/Siliwangi, Panglima TNI, KSAD hingga polisi Militer Angkatan Darat (POM AD).
Baca juga: 3 Oknum TNI Pelaku Tabrak Lari di Nagreg Jalani Rekonstruksi, Terungkap Omongan Pelaku Saat Kejadian
"Saya pikir kita apresiasi pertama ke pihak kepolisian Polda Jawa Barat, ini sangat cepat beberapa hari kemudian kehilangan jenazah itu ketahuan."
"Lalu ketahuan disitu ada oknum langsung menyerahkan kepada Pomdam, dalam waktu yang cepat, pernyataan Panglima TNI, pernyataan KSAD, kemudian diambil alih semuanya oleh Puspom AD."
"Dan (dilakukan rekonstruksi, red) sebentar lagi saya pikir ini kita cepat ke pengadilan, ini on the track sekali," kata Asep, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Senin (3/1/2021).
Asep menuturkan, sepanjang pengalamannya mengamati proses peradilan, penanganan kasus ini termasuk super cepat.
Menurutnya, faktor pembuktian yang mudah juga menjadi kunci penanganan kasus ini berjalan sangat cepat.
Baca juga: Ibu Salsabila Teteskan Air Mata Saat Saksikan 3 Oknum TNI Jalani Rekonstruksi Tabrak Lari di Nagreg
"Saya kira ini salah satu pengalaman saya melihat peradilan, baik peradilan umum maupun peradilan militer, termasuk super cepat."
"Karena secara pembuktian sangat gampang, pertama ada kejadian lalu lintas, fakta menunjukkan siapa yang meninggal itu ada keluarganya."
"Fakta juga jenazah ditemukan diketahui siapa jenazahnya dan si tersangkanya juga "memberikan pengakuan" bahwa dialah pelakunya tiga orang terlepas apapun motifnya yang akan kita ketahui nanti di persidangan," ungkap Asep.
Untuk itu, Asep amat mengapresiasi tindakan para aparat penegak hukum yang melakukan pekerjaannya dengan baik dan benar.
"Jadi sekali lagi sangat-sangat cepat, kita apresiasi kepada aparat penegak hukum yang telah melakukan proses hukum pro justitia ini dengan baik dan benar," tutur Asep.
Baca juga: Rekonstruksi Anggota TNI Tabrak Sejoli di Nagreg Digelar, Ini Fakta-fakta Terkini Kasusnya
Fakta-fakta Rekonstruksi Kecelakaan Handi-Salsabila di Nagreg
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, tiga prajurit TNI AD penabrak sejoli di Nagreg, Kabupaten Bandung, menjalani rekonstruksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pertama, Senin (3/1/2022).
Penabrak Handi dan Salsabila yang menjalani rekonstruksi itu yakni Kolonel Infanteri Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu A Sholeh.
Rekonstruksi dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dan berlangsung sekitar 10 menit.
Berikut fakta-fakta rekonstruksi yang digelar sebagaimana dirangkum Tribunnews:
Ada 5 Adegan
Para tersangka penabrak Handi dan Salsabila itu memeragakan lima adegan.
Dikutip dari TribunJabar.id, inilah kelima adegan tersebut:
- Korban tertabrak Salsa berada di kolong mobil hitam yang menabraknya.
Sementara, korban Handi, berada di samping mobil dan dua pelaku turun dari mobil.
- Dua pelaku dan satu saksi, mengevakuasi korban pertama ke pinggir jalan.
- Korban Salsabila ditarik dari kolong mobil dibawa ke pinggir jalan, disimpan di dekat korban Handi.
Lalu, tersangka 1 dan 2 membawa korban Salsabila ke mobil dimasukkan ke jok tengah mobil, atau pintu kedua.
- Korban laki laki dimasukkan ke bagian belakang mobil atau pintu belakang mobil oleh tersangka 1 dan 3, bersama saksi.
- Tersangka pergi dan membawa kabur kedua korban.
Baca juga: Rekonstruksi Kasus Tabrak Lari Sejoli di Nagreg Digelar Hari Ini, Dilakukan di 2 Lokasi Berbeda
Pelaku Disoraki Warga
Diberitakan TribunJabar.id, ketiga tersangka mengenakan seragam tahanan berwarna kuning.
Di bagian belakang tertulis TAHANAN MILITER Pomdam Jaya.
Rekonstruksi juga dijaga ketat personel TNI.
Sementara itu, ratusan warga menonton adegan rekonstruksi tersebut.
Ketika tiga tersangka turun dari mobil, warga yang menonton langsung menyambut dengan sorakan dan cemoohan.
Teriakan sampai caci maki terdengar sampai reka ulang adegan selesai dilaksanakan.
Baca juga: Tubuh Sejoli di Nagreg Sempat Dibaringkan di Gang Menuju Makam Sebelum Dibawa Penabraknya
Rekonstruksi Dilanjutkan di Jembatan Serayu
Rekonstruksi akan digelar di dua lokasi yang berbeda.
Lokasi kedua berada di Jembatan Sungai Serayu, Jawa Tengah, tempat di mana ketiga tersangka membuang jenazah Handi dan Salsabila.
Jarak antara Tempat Kejadian Perkara di Nagreg dengan Jembatan Sungai Serayu sekitar 6 jam perjalanan darat.
(Tribunnews.com/Maliana/Nuryanti) (TribunJabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin)