Mayjen Untung yang Bakal Jadi Pangdam Jaya Ini Mantan Anak Buah Prabowo di Tim Mawar Kopassus
Sebagai pengganti Mayjen TNI Mulyo Aji di posisi Pangdam Jaya, Jenderal Andika kemudian menunjuk Mayjen Untung Budiharto.
Penulis: Dodi Esvandi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dodi Esvandi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mempromosikan teman seangkatannya di Akademi Militer (Akmil) 1987, Mayjen TNI Mulyo Aji dari jabatan Pangdam Jaya menjadi Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Seskemenko Polhukam).
Sebagai pengganti Mayjen TNI Mulyo Aji di posisi Pangdam Jaya, Jenderal Andika kemudian menunjuk Mayjen Untung Budiharto.
Mayjen Untung adalah alumni Akmil 1988, atau adik angkatan di bawah Jenderal Andika.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Staf Khusus Panglima TNI sejak tahun 2021.
Baca juga: PROFIL dan Rekam Jejak Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji yang Dapat Promosi Jabatan Bintang 3
Untung juga pernah menjadi Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) I/Bukit Barisan (2019—2020),
Direktur Operasi dan Latihan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (2020), dan Sekretaris Utama BNPT (2020—2021).
Untung Budiharto juga pernah menjadi anak buah Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di Korps Pasukan Khusus (Kopassus).
Untung bergabung dengan Tim Mawar, Grup IV Kopassus saat Prabowo Subianto menjadi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.
Saat itu Untung masih berpangkat kapten.
Tim Mawar adalah tim kecil yang dibuat oleh Grup IV Kopassus pada tahun 1998.
Tim ini merupakan dalang dari operasi penculikan belasan aktivis politik pro-demokrasi menjelang berakhirnya pemerintahan Presiden Soeharto pada 1998.
Terdapat 14 aktivis yang ditangkap oleh Tim Mawar, tetapi sembilan di antaranya berhasil dipulangkan, sementara terdapat beberapa tawanan lain yang berstatus hilang, salah satunya Wiji Thukul.
Setelah terjadinya reformasi, semua anggota Tim Mawar kemudian diseret menjalani persidangan di Pengadilan Militer Jakarta.
Untung yang saat itu masih berpangkat Kapten (Inf) divonis 20 bulan penjara dan dipecat sebagai anggota TNI bersama sejumlah anggota Tim Mawar lainnya.
Sementara Komandan Tim Mawar Mayor (Inf) Bambang Kristiono divonis 22 bulan penjara dan dipecat sebagai anggota TNI.
Beberapa prajurit lainnya juga divonis penjara meskipun tak dipecat sebagai anggota TNI.
Namun, lima prajurit yang dipecat mengajukan banding pada tahun 2000, termasuk Untung Budiharto.
Putusan banding kemudian menyebutkan Untung Budiharto hanya dihukum 2 tahun 6 bulan penjara tanpa dikenakan sanksi pemecatan.
Mayjen Mulyo Aji Promosi
Sementara Mayjen TNI Mulyo Aji tak lama lagi akan meninggalkan jabatannya sebagai Pangdam Jaya.
Jenderal Bintang 2 angkatan darat ini akan dipromosikan ke jabatan bintang tiga sekaligus masuk ke dalam ring 1 Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Mulyo Aji diangkat menjadi Sekretaris Kemenko Polhukam menggantikan Letjen TNI Tri Soewandono yang telah menjabat sejak September 2019.
Sebagai informasi, Tri Soewandono kini usianya 58, sehingga sudah memasuki masa pensiun.
Pengangkatan Mulyo Aji menjadi Sesmenko Polhukam tercantum dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/5/1/2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI.
Mulyo Aji sebelumnya berkarier di lingkaran pusat TNI AD, yakni di Mabes TNI AD.
Ia pernah menjabat Asisten Personil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa.
Pangdam adalah lulusan Akademi Militer 1987 dan mahir dalam bidang Infanteri.
Selain itu, Mulyo Aji juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Kadislitbangad) saat dirinya berpangkat Brigjen TNI.
Baca juga: Oknum TNI FS yang Bantu Rachel Vennya Kabur dari Karantina, Mengaku Tak Terima Imbalan
Sebelumnya lagi, Mulyo Aji pernah mengemban tugas sebagai Irdam III/Siliwangi, saat itu pangkatnya Kolonel Inf.
Pada tahun 2012 hingga 2014 pernah mempimpin prajurit TNI AD Solo Raya atau tepatnya sebagai Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama dikenal juga Danrem Solo.