Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Pastikan Pemulihan Pasca Bencana Palu, Wapres Minta Hambatan yang Ada Segera Diselesaikan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan telah melakukan serangkaian upaya pemulihan diantaranya pembangunan hunian tetap dan fasilitas penunjang.

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Pastikan Pemulihan Pasca Bencana Palu, Wapres Minta Hambatan yang Ada Segera Diselesaikan
BPMI Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (6/1/2022). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah memastikan pemulihan pascabencana di wilayah Sulawesi Tengah masih terus berlangsung.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan telah melakukan serangkaian upaya pemulihan diantaranya pembangunan hunian tetap dan fasilitas penunjang serta penyediaan sanitasi air bersih.

Namun dalam pelaksanaan di lapangan, upaya ini masih menemui beberapa hambatan sehingga prosesnya belum selesai 100 persen.

Oleh karena itu, agar masyarakat terdampak bencana dapat segera mendapatkan hunian yang layak dan beraktivitas dengan normal, pemulihan pascabencana di Sulawesi Tengah harus segera diselesaikan.

“Karena ini sudah cukup lama, maka kami merasa perlu untuk segera diselesaikan dan untuk menghilangkan berbagai hambatan yang terjadi,” kata Wapres saat memimpin Rapat Penuntasan Pemulihan Pascabencana di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Jalan Sam Ratulangi Nomor 101, Besusu barat, Palu, Kamis (6/1/2022).

Lebih lanjut, Wapres menyampaikan, berdasarkan data yang diterima, salah satu kendala yang ditemui adalah status lahan untuk pembangunan hunian tetap Tondo II.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Kunker ke Palu, Tuntaskan Pemulihan Pasca Bencana Sulteng

Berita Rekomendasi

Untuk itu, diperlukan sinergi yang baik antara pemerintah provinsi dan pemerintah daerah dalam pembuatan alternatif pemecahan masalah agar kendala tersebut tidak berlarut-larut.

“Kendala ini akan kita selesaikan dengan cepat dan koordinatif. Pertama akan diselesaikan oleh Gubernur dan Walikota paling lambat akhir Februari. Andai kata tidak clear, alternatif pembangunan sudah tersedia,” tutur Wapres.

“Karena itu, kita tunggu sampai Februari mereka akan negosiasi dan menyelesaikan aturan yang ada. Artinya kalau tidak clean and clear kan tidak bisa dibangun. Makanya disiapkan langkah alternatifnya di tempat yang sudah tersedia clean dan clear,” tambahnya.

Di sisi lain, berkenaan dengan kendala ketidak inginan masyarakat untuk pindah lokasi pemukiman terkait mata pencaharian yang mereka lakukan sehari-hari, Wapres memberikan arahan agar dilakukan upaya pendekatan yang humanis.

Baca juga: Wapres Dukung Komitmen Penuh Universitas Brawijaya Raih Reputasi Internasional

Ini agar masyarakat tidak merasa terpaksa dan pemberian informasi tentang konsep smart village yang diusung dalam pembangunan pemukiman baru ini.

“Tetapi karena masih ada dan masyarakat masih menginginkan disitu, ya kita coba diberikan waktu. Tidak hanya pemukiman, tapi semacam smart village, artinya kampong yang ditata dan diberikan tempat kegiatan usaha secara lengkap," kata dia.

"Ini memang menjadi model yang kita lakukan di beberapa tempat ketika terjadi relokasi daerah termasuk di Lumajang dibangun dengan model smart village. Model ini kita kembangkan dalam rangka supaya mereka (masyarakat) tidak kehilangan tempat usaha dan ekonomi,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas