Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muhaimin Iskandar Kecam Pria Tendang Sesajen di Semeru: Tak Hargai Pluralisme

Wali Songo berdakwah dengan cara melebur pada budaya Jawa kala itu, seperti yang dilakukan Sunan Kalijogo yang justru sukses melakukan syiar Islam. 

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Muhaimin Iskandar Kecam Pria Tendang Sesajen di Semeru: Tak Hargai Pluralisme
Kolase Tribunnews.com: https://twitter.com/Setiawan3833
(Kiri) Aksi pria membuang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru dan (Kanan) Kata sesajen yang trending di Twitter. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menyesalkan tindakan seorang pria di kawasan Semeru, Lumajang, Jawa Timur yang menendang sesajen karena dianggap menyimpang dari syariat Islam. 

Gus Muhaimin mengatakan, Indonesia merupakan negara yang heterogen atau plural yang memiliki beragam budaya, suku, agama berbeda-beda. 

”Kita harus bisa saling menghormati perbedaan yang ada. Kita tidak bisa memaksakan semua orang memiliki keyakinan yang sama. Justru Islam itu harus bisa menjadi rahmat bagi semua,” ujar Gus Muhaimin dalam keterangannya, Senin (10/1/2022). 

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mencontohkan ketika Wali Songo melakukan dakwah penyebaran agama Islam, pendekatan yang dilakukan bukan dengan kekerasan atau menghancurkan budaya atau adat istiadat serta tradisi masyarakat di Indonesia.

Justru, Wali Songo berdakwah dengan cara melebur pada budaya Jawa kala itu, seperti yang dilakukan Sunan Kalijogo yang justru sukses melakukan syiar Islam. 

Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar.
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar. (dpr.go.id)

”Justru kekuatan bangsa ini adalah kemampuan masyarakat kita untuk hidup dalam keberagaman. Satu sama lain bisa saling menghormati. Ini keunggulan bangsa kita, bisa bersatu dalam perbedaan yang ada. Kalau ada satu keyakinan yang tidak sama dengan kita lantas dengan semau sendiri menendang, membuangnya, itu tidak bisa menghargai pluralisme, dan itu melanggar konstitusi kita,” tuturnya. 

Baca juga: Viral Pria Tendang Sesajen di Lumajang, Putri Gus Dur: Dunia Bukan Milik Kelompoknya Saja

Dikatakan Gus Muhaimin, di beberapa tempat di Indonesia, tradisi sesajen memang dilakukan sebagian masyarakat sesuai dengan keyakinannya. 

BERITA REKOMENDASI

Hal itu merupakan kekayakan tradisi bangsa yang memang bukan hanya diisi satu suku atau agama saja, tapi berbagai agama dan keyakinan.

”Jangan memaksakan diri orang lain harus memiliki keyakinan yang sama dengan kita. Kalau alasannya berdakwah, lakukan dengan pendekatan yang sejuk, bukan dengan menonjolkan kebencian dan kekerasan,” urainya. 

Gus Muhaimin mengatakan, tindakan seperti itu justru mencoreng citra Islam sendiri yang selama ini dikenal dan identik sebagai agama yang menjunjung tinggi kedamaian dan persatuan, serta saling menghormati satu sama lain. 

Diketahui, di media sosial muncul video viral berdurasi 30 detik yang memperlihatkan seorang pria membuang dan menendang sesajen. 

Dalam suara yang terdengar, sambil membuang sesajen tersebut, pria yang mengenakan penutup kepala dan rompi tersebut mengatakan bahwa sesajen yang membuat Allah murka. 

”Ini yang membuat murka Allah. Jarang sekali disadari bahwa inilah yang justru mengundang murka Allah, hingga Allah menurunkan azabnya. Allahu Akbar,” ucap pria tersebut.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas