TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PPP Dony Ahmad Munir mengapresiasi susunan kepengurusan PBNU periode 2022-2027 pimpinan KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

Kepengurusan NU saat ini dipandang lebih beragam dan akomodatif. 

"Kami mengapresiasi kepengurusan PBNU yang tidak hanya diisi golongan tertentu. Langkah tersebut merupakan perwujudan dalam menjawab tantangan negeri ini yang juga beragam dan majemuk" jelasnya.

Pihaknya juga mengapresiasi langkah Gus Yahya yang telah memasukkan beberapa kader dan tokoh PPP di dalam kepengurusannya.

Di jajaran Syuriah dan A'wan Syuriah PBNU ada KH. Afifuddin Muhajir, KH. Musthofa Aqiel Siroj, KH Haris Shodaqoh, KH. Abdullah Ubab Maimoen, Nyai Hj. Machfudoh Aly Ubaid, Habib Achmad Edrus Alhabsy, KH. Taj Yasin Maimoen dan Endin Aj Soefihara. 

Sedangkan di jajaran Tanfidziyah, terdapat nama Chairul Sholeh Rosyid yang menjabat salah satu ketua PBNU. Saat ini ia merupakan Sekretaris Majelis Syariah PPP.

"PPP merupakan partai yang lahir dari rahim NU. Kami yakin tokoh dan kader-kader PPP yang masuk dalam kepengurusan PBNU bisa berkontribusi untuk NU dan memberikan kemaslahatan umat," kata Dony.

Baca juga: Kepengurusan PBNU Diwarnai Wajah Politisi, Pengamat: Tanda Semakin Inklusif

Bupati Sumedang itu berharap PBNU ke depan lebih maju dan bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Ia juga yakin keberagaman dalam kepengurusan PBNU mampu menjawab tantangan di masa mendatang. 

"Dengan keberagaman yang ada di tubuh PBNU, maka NU diyakini akan terus mampu menunjukkan wajah Islam yang _rahmatan lil 'aalamiin_," tambah Dony.

Dony juga mengaku optimistis PBNU di bawah kepemimpanan Gus Yahya bisa lebih baik lagi, terutama dalam melahirkan pemikiran-pemikiran ke Islaman dan ke Indonesiaan, serta ikut berperan aktif dalam pembangunan negeri ini.