Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Gunung Api Berstatus Level 3 Siaga: Gunung Semeru Alami 1 kali Gempa Guguran

UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Sinabung, Ili Lewotolok. Gunung Semeru Alami satu kali Gempa Guguran, amplitudo 1 mm.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in UPDATE Gunung Api Berstatus Level 3 Siaga: Gunung Semeru Alami 1 kali Gempa Guguran
magma.esdm.go.id
Penampakan Gunung Semeru, Minggu (16/1/2022). Gunung Semeru Alami satu kali Gempa Guguran, dengan amplitudo 1 mm. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Minggu (16/1/2022).

Berdasarkan laporan dalam laman resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), terdapat tiga gunung berapi yang berstatus Level 3 Siaga.

Ketiga gunung tersebut adalah Gunung Semeru, Gunung Sinabung, dan Gunung Ili Lewotolok.

Pantauan pagi ini, Gunung Semeru mengalami satu kali gempa Guguran dengan amplitudo 1 mm.

Berikut update status gunung api di Indonesia, Minggu (16/1/2022) periode pengamatan 00.00-06.00 WITA/WIB:

Baca juga: Letusan Gunung Berapi Bawah Laut di Pasifik Picu Gelombang Tsunami di Tonga

1. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)

Penampakan Gunung Semeru, Minggu (16/1/2022)
Penampakan Gunung Semeru, Minggu (16/1/2022) (magma.esdm.go.id)

Gunung Semeru terletak di Kab/Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur.

Berita Rekomendasi

Posisi geografis Gunung Semeru di Latitude - 8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.

Laporan pengamatan visual menunjukkan Gunung Semeru terlihat jelas.

Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 50 meter dari puncak.

Cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau cerah, angin lemah ke arah timur laut.

Tercatat kondisi suhu udara sekitar Gunung Semeru adalah 22-23°C.

Pengamatan kegempaan kali ini, tercatat satu kali gempa Guguran dengan amplitudo 1 mm dan lama gempa 35 detik.

Tercatat tujuh kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-8 mm, dan lama gempa 40-55 detik.

Gempa Vulkanik Dalam terjadi lima kali, dengan amplitudo 16-25 mm, S-P 1-3 detik dan lama gempa 15-30 detik.

Kemudian tercatat dua kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 10-30 mm, S-P 15 detik dan lama gempa 45-60 detik.

Imbauan kepada Masyarakat

Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Wilayah potensi bahaya tersebut terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca juga: Pembuang Sesajen di Lokasi Bencana Gunung Semeru Ditangkap, Motif hingga Ancaman Hukuman

2. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)

Penampakan Gunung Sinabung, Minggu (16/1/2022)
Penampakan Gunung Sinabung, Minggu (16/1/2022) (magma.esdm.go.id)

Gunung Sinabung terletak di Kab/Kota Karo, Sumatera Utara.

Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.

Pengamatan visual menunjukkan Gunung api tertutup Kabut 0-I.

Menurut laporan pengamatan, asap kawah tidak teramati.

Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau cerah hingga berawan, angin lemah ke arah timur laut dan timur.

Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 16.5-18°C.

Menurut pengamatan kali ini, hanya tercatat satu kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 3 mm, S-P 2.1 detik dan lama gempa 27 detik.

Tercatat satu kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 11 detik.

Gempa Hybrid/Fase Banyak terjadi satu kali, dengan amplitudo 2 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 12 detik.

Laporan gempa terakhir yaitu dua kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3-17 mm, S-P 46.1-46.3 detik dan lama gempa 137-183 detik.

Imbauan kepada Masyarakat

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).

Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Baca juga: Ini Asal Usul Sesajen Tradisi Ruwatan di Gunung Semeru yang Ditendang Oknum Relawan

3. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)

Penampakan Gunung Ili Lewotolok, Minggu (16/1/2022)
Penampakan Gunung Ili Lewotolok, Minggu (16/1/2022) (magma.esdm.go.id)

Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab/Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.

Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-II. 

Sedangkan asap kawah tidak teramati.

Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur.

Adapun suhu udara tercatat sekitar 25.5-27.1°C, dengan kelembaban udara 77.4-77.8% dan intensitas curah hujan 3.6 mm per hari.

Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu empat kali Letusan/Erupsi dengan amplitudo 19.5-37.8 mm, dan lama gempa 30-47 detik.

Terjadi 20 kali Gempa Hembusan dengan amplitudo 8-15.7 mm, dan lama gempa 15-46 detik.

Selain itu, tercatat dua kali gempa Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 9.6-13 mm, dan lama gempa 60-66.7 detik.

Gempa Tektonik Jauh terjadi dua kali, dengan amplitudo 6.9-7.7 mm, S-P 19-22.8 detik dan lama gempa 66.8-93 detik.

Gempa Harmonik terjadi satu kali, dengan amplitudo 5.8 mm, dan lama gempa 92 detik.

Laporan lebih lanjut, tercatat adanya satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 mm, dominan 0.5 mm.

Imbauan kepada Masyarakat

Seluruh hasil pengamatan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok

Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.

Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.

Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Gunung Api

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas