Gus Yahya Daftarkan Kepengurusan PBNU Baru ke Kemenkumham
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mendatangi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mendatangi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) pada Jumat (21/1/2022).
Kehadiran Gus Yahya untuk mendaftarkan Susunan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmah 2022-2027.
“Kedatangan Gus Yahya ini suatu kehormatan luar biasa bagi saya dan bagi Kemenkumham,” kata Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Hamonangan Laoly yang dikutip dari NU Online, Jumat (21/1/2022).
Yasonna juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU.
Dirinya memuji pelaksanaan Muktamar yang berlangsung tanpa gejolak dan pertikaian.
Baca juga: Gus Yahya: Pengurus PBNU Baru Bukan Orang Terbaik, Tapi Dibutuhkan
"Saya sangat mengapresiasi karena pelaksanaan Muktamar kali ini berlangsung dengan mulus, sejuk, dan tanpa gejolak,” ujar Yasonna.
Sementara itu, Gus Yahya berharap Kemenkumham bisa segera menerbitkan surat penetapan kepengurusan PBNU.
Pengurus baru PBNU akan dilantik pada akhit tahun ini di Kalimantan Timur.
"Kami berharap penetapan kepengurusan bisa diterbitkan sebelum proses pelantikan yang InsyaAllah akan kami lakukan nanti tanggal 31 Januari 2022 di Kaltim,” kata Gus Yahya.
Yahya mengungkapkan susunan kepengurusan PBNU baru kali ini merangkul berbagai pihak.
Tokoh-tokoh perempuan juga dimasukkan dalam kepengurusan inti PBNU.
Sementara itu, kedatangan Gus Yahya kali ini didampingi pengurus inti PBNU di antaranya Sekretaris Jenderal Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wakil Ketua Umum Nusron Wahid, Ketua Amin Said Husni, Wakil Sekjen Habib Abdul Qodir dan Wakil Sekjen Sulaiman Tanjung.