Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Niat Abi Antar Ibu Berdagang Kue Kandas, Terpental dari Boncengan Dihantam Truk dari Belakang

Niat mengantarkan sang ibu untuk menjajakan kue dagangannya, Abi harus mengantarkan ibundanya ke pemakaman.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Niat Abi Antar Ibu Berdagang Kue Kandas, Terpental dari Boncengan Dihantam Truk dari Belakang
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Suami Fatmawati, irwansyah (43) dan anak pertama, Resita (20) di rumah duka Jl. Sulawesi, RT. 052, RW. 16, Kelurahan Karang Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah. 

"Saya lagi ngurusin suami pada saat dikabarin itu, kok tumben handphone saya tiba-tiba bunyi pagi-pagi karena nggak pernah ada yang menghubungi saya sepagi itu, ternyata sepupu saya, anaknya bu Ratna," jelasnya.

Menurut Resita, setiap hari ibunya memang kerap berjualan kue dan mengantarkan ke beberapa tempat di Balikpapan, contohnya di Borobudur dan Pandansari.

Baca juga: Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Korban Kecelakaan Maut di Balikpapan Tiba di Cilegon

"Ibu itu setiap hari memang jualan kue, nggak pernah libur," katanya.

"Pada saat meninggal itu pun katanya si Abi, Mama masih menggenggam plastik kue yang mau dititipkan ke Pasar Pandansari," lanjutnya.

Baca juga: Jenazah Korban Tabrakan Maut Balikpapan Tiba di Cilacap Disambut Isak Tangis Keluarga

Bahkan kata dia, tangan sang ibunda baru dilepaskan dari plastik kue yang terus digenggamnya hingga nyawanya tak terselamatkan dan meninggal dunia di atas aspal itu, ketika akan dinaikkan ke pikap dan dilarikan ke RSKD.

"Pas mau dinaikkan ke pikap itu baru dilepaskan sama orang-orang," tuturnya.

Baca juga: Polisi Belum Simpulkan Kecelakaan Maut di Balikpapan Karena Rem Blong Atau Gagal Rem

Aksi Abi saat mendampingi ibunya pun membuat Resita terenyuh. Sebab, Abi seolah tahu kalau ibundanya itu sudah meninggal dunia dalam kecelakaan maut tersebut.

Berita Rekomendasi

Saat itu, Abi secara spontan langsung melepaskan jaketnya dan menutup kepala sang ibu dengan jaket yang dikenakannya.

"Abi memang sudah tahu Mama nggak ada (meninggal dunia) ketika melihat darah yang keluar dari balik helm yang dipakai Mama," tukasnya.

"Tenang sekali dia hingga bantuan datang dan memastikan keadaan Mama," ucapnya.

Resita juga bahkan sempat melihat video yang beredar dan menyadari bahwa helm pun tak dapat menyelamatkan nyawa sang ibu dari kecelakaan hebat tersebut.

"Helm itu masih terkancing, tetapi pas dilepas memang kepalanya sudah berdarah-darah, saya lihat sendiri itu videonya," ucapnya.

Resita baru dapat menemui jenazah sang ibu yang telah terbaring tak berdaya dan tak bernyawa di kamar mayat RSKD.

"Saya ke IGD itu memang sudah nggak ada (meninggal), nggak ada di tempat juga dan ternyata memang sudah dibawa ke kamar mayat," ucapnya sambil meneteskan air mata.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas