Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Niat Abi Antar Ibu Berdagang Kue Kandas, Terpental dari Boncengan Dihantam Truk dari Belakang

Niat mengantarkan sang ibu untuk menjajakan kue dagangannya, Abi harus mengantarkan ibundanya ke pemakaman.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Niat Abi Antar Ibu Berdagang Kue Kandas, Terpental dari Boncengan Dihantam Truk dari Belakang
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Suami Fatmawati, irwansyah (43) dan anak pertama, Resita (20) di rumah duka Jl. Sulawesi, RT. 052, RW. 16, Kelurahan Karang Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Niat mengantarkan sang ibu untuk menjajakan kue dagangannya, Abi harus mengantarkan ibundanya ke pemakaman.

Tak ada yang menyangka kalau pagi itu akan jadi hari terakhir Abi membonceng ibunya.

Abi melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa kepala sang ibunda berdarah di balik helm yang dikenakan. Dengan tenang, Abi mendampingi sang ibu di akhir hayatnya.

Kecelakaan maut yang terjadi di Simpang Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Jumat (21/1/2022) itu pun merenggut nyawa sang ibu, Fatmawati (41).

Dalam kecelakaan itu Fatmawati sedang berboncengan dengan anaknya, Muhammad Baihaqi atau Abi (18).

Fatmawati sendiri merupakan satu dari 4 korban meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. Fatmawati meninggalkan 3 orang anak bernama Resita (20), Muhammad Baihaqi atau Abi (18) dan Aurel (13).

Ibu tiga anak ini diketahui sehari-harinya bekerja sebagai pedagang kue.

Rumah duka korban laka maut Balikpapan1
Suasana duka di kediaman almarhum Fatmawati, Jl. Sulawesi RT. 052, Kelurahan Karang Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah (Kiri) dan saat kecelakaan terjadi (kanan).
Berita Rekomendasi

Bahkan pagi itu, Fatmawati akan mengantarkan kuenya untuk dititipjualkan ke pedagang di daerah Borobudur dan Pandansari, sambil ditemani sang anak, Abi.

Kabar kecelakaan yang menimpa Fatmawati dan Abi itu membuat syok anak pertama Fatmawati, Resita.

"Kaget juga sekalinya bukan kecelakaan biasa, luar biasa malahan," tutur Resita dilansir dari TribuKaltim.co, Sabtu (22/1/2022).

Setelah mendapat informasi itu, Resita mengaku sempat kalang kabut dan tak tahu kemana tubuh sang ibu yang ternyata telah tak bernyawa (meninggal di tempat) dibawa.

Laka maut Balikpapan2
Petugas dibantu warga melakukan evakuasi korban kecelakaan maut di simpang Rapak Kota Balikpapan, Jumat (21/1/2022)

"Aku sempat ke Klinik Ibnu Sina dan RSUD Beriman tapi ternyata Mama itu langsung dibawa ke RS Kanujoso Djatiwibowo menggunakan pikap yang kebetulan melintas di situ juga," katanya.

"Karena memang ambulans nggak ada yang ready di situ pada saat itu," tambahnya.

Pagi itu Resita ingat betul kalau dirinya sedang menyiapkan keperluan untuk suaminya yang akan pergi bekerja.

"Saya lagi ngurusin suami pada saat dikabarin itu, kok tumben handphone saya tiba-tiba bunyi pagi-pagi karena nggak pernah ada yang menghubungi saya sepagi itu, ternyata sepupu saya, anaknya bu Ratna," jelasnya.

Menurut Resita, setiap hari ibunya memang kerap berjualan kue dan mengantarkan ke beberapa tempat di Balikpapan, contohnya di Borobudur dan Pandansari.

Baca juga: Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Korban Kecelakaan Maut di Balikpapan Tiba di Cilegon

"Ibu itu setiap hari memang jualan kue, nggak pernah libur," katanya.

"Pada saat meninggal itu pun katanya si Abi, Mama masih menggenggam plastik kue yang mau dititipkan ke Pasar Pandansari," lanjutnya.

Baca juga: Jenazah Korban Tabrakan Maut Balikpapan Tiba di Cilacap Disambut Isak Tangis Keluarga

Bahkan kata dia, tangan sang ibunda baru dilepaskan dari plastik kue yang terus digenggamnya hingga nyawanya tak terselamatkan dan meninggal dunia di atas aspal itu, ketika akan dinaikkan ke pikap dan dilarikan ke RSKD.

"Pas mau dinaikkan ke pikap itu baru dilepaskan sama orang-orang," tuturnya.

Baca juga: Polisi Belum Simpulkan Kecelakaan Maut di Balikpapan Karena Rem Blong Atau Gagal Rem

Aksi Abi saat mendampingi ibunya pun membuat Resita terenyuh. Sebab, Abi seolah tahu kalau ibundanya itu sudah meninggal dunia dalam kecelakaan maut tersebut.

Saat itu, Abi secara spontan langsung melepaskan jaketnya dan menutup kepala sang ibu dengan jaket yang dikenakannya.

"Abi memang sudah tahu Mama nggak ada (meninggal dunia) ketika melihat darah yang keluar dari balik helm yang dipakai Mama," tukasnya.

"Tenang sekali dia hingga bantuan datang dan memastikan keadaan Mama," ucapnya.

Resita juga bahkan sempat melihat video yang beredar dan menyadari bahwa helm pun tak dapat menyelamatkan nyawa sang ibu dari kecelakaan hebat tersebut.

"Helm itu masih terkancing, tetapi pas dilepas memang kepalanya sudah berdarah-darah, saya lihat sendiri itu videonya," ucapnya.

Resita baru dapat menemui jenazah sang ibu yang telah terbaring tak berdaya dan tak bernyawa di kamar mayat RSKD.

"Saya ke IGD itu memang sudah nggak ada (meninggal), nggak ada di tempat juga dan ternyata memang sudah dibawa ke kamar mayat," ucapnya sambil meneteskan air mata.

Empat Tewas dan Puluhan Luka

Sementara itu, kejadian kecelakaan beruntun di simpang Kelurahan Rapak, Balikpapan Utara, mengakibatkan tak sedikit nyawa yang melayang, Jumat (21/1/2022).

Sedikitnya ada 4 orang yang meninggal dunia akibat kejadian tersebut, di antaranya Saerullah, warga Cilacap; Fatmawati, warga Balikpapan; Jon Effendi Harahap, Cilegon; dan Judi Deddy Ricardo, Banten.

Keempat korban tersebut dinyatakan meninggal dari 2 rumah sakit yang berbeda, yakni RSKD Balikpapan dan RSUD Beriman.

Kecelakaan maut kembali terjadi di turunan simpang Muara Rapak Jalan Soekarno Hatta Balikpapan, Jumat (21/1/2022) sekitar pukul 06.20 WITA.
Abgkot Granmax korban kecelakaan maut di turunan simpang Muara Rapak Jalan Soekarno Hatta Balikpapan, Jumat (21/1/2022) sekitar pukul 06.20 WITA. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunKaltim.co dari ekspedisi, seluruh korban kecuali Fatmawati, diterbangkan ke kampung halaman masing-masing.

Adapun penerbangannya, melalui satu maskapai yang sama dengan tujuan Jakarta untuk transit terlebih dahulu dengan perkiraan tiba 19.00 Wita, Jumat (21/1/2022).

Setelah tiba di Jakarta, satu jenazah bernama Jon Effendi Harahap dipulangkan ke Padang Lawas, dengan lebih dulu mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.

Berikut update terbaru data jumlah korban yang terkena imbas dari kecelakaan maut di Muara Rapak, Balikpapan, yang terjadi pada Jumat (21/1/2022) kemarin.

Laka beruntun di kawasan persimpangan menuju Jalan Soekarno Hatta, Muara Rapak, Balikpapan Utara, Jumat (21/1/2022). Supir truk kini sudah diamankan kepolisian.
Evakuasi mobil ringsek korban laka maut di akses Jalan Soekarno Hatta, Muara Rapak, Balikpapan Utara, Jumat (21/1/2022).  (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Dari data yang diterima redaksi Tribunkaltim.co pukul 23.30 WITA, Jumat (21/1/2022), dari seorang perawat di salah satu rumah sakit tempat korban dirawat.

Dalam data tercantum, total keseluruhan korban kecelakaan sebanyak 36 orang, termasuk 4 orang yang dinyatakan meninggal dunia.

Diantaranya, 8 orang berjenis kelamin perempuan, 28 sisanya berjenis kelamin laki-laki.

1 orang berjenis kelamin laki-laki dinyatakan kritis dan dalam penanganan intensif, lainnya mengalami luka ringan dan berat.

RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo tercatat paling banyak menangani korban kecelakaan di Muara Rapak, sebanyak 13 orang dirawat dirumah sakit plat merah ini.

Lalu, disusul 11 orang lain dirawat di RS Restu Ibu Balikpapan.

3 orang di RSUD Beriman Balikpapan, serta di RST dan RSPB masing-masing merawat 2 korban kecelakaan. (TribunnewsBogor.com/TribunKaltim.co)

Penulis: Vivi Febrianti | Sumber: Tribunnews Bogor

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas