Ada Bibit Siklon 91W di Utara Indonesia BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem
TCWC BMKG memantau pertumbuhan bibit siklon tropis 91W yang terbentuk di sekitar Samudera Pasifik barat sebelah timur Filipina bagian selatan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Network, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG memantau pertumbuhan bibit siklon tropis 91W yang terbentuk di sekitar Samudera Pasifik barat sebelah timur Filipina bagian selatan atau tepatnya di 8.3°LU 128.0°BT, dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara minimum di sekitar pusat sistem mencapai 1008 hPa.
Sistem bibit siklon 91W bergerak ke arah barat hingga barat laut mendekati wilayah daratan Filipina dan semakin menjauh dari wilayah Indonesia.
Diprediksi dalam periode 24 jam ke depan masih berada pada kategori rendah untuk menjadi sistem siklon tropis.
Suatu kriteria bahwa bibit siklon dapat dikatakan meningkat menjadi siklon tropis adalah apabila kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai minimal 35 knot (65 km/jam).
Baca juga: Prakiraan Cuaca 33 Kota di Indonesia Hari Ini, Senin, 24 Januari 2022: Denpasar dan Yogyakarta Cerah
"Keberadaan bibit siklon tropis 91W tersebut dapat membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah perairan Laut Sulu, Laut Sulawesi dan perairan sebelah utara Maluku Utara."
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut di yang terbentuk di wilayah perairan," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam pernyataan yang diterima Tribun, Senin(24/1/2022).
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Senin, 24 Januari 2022: Waspada Cuaca Ekstrem di 27 Wilayah Indonesia
Guswanto mengatakan dalam 24 jam ke depan bibit siklon tropis 91W ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi gelombang di wilayah Indonesia sebagai berikut, tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea): di Perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan utara Kep.Halmahera, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.
"BMKG melalui Jakarta TCWC terus melakukan pemantauan perkembangan Siklon Tropis dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya," ujar Guswanto.
Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, masyarakat diimbau untuk:
1.Menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak.
2.Menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya.
3.Mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor dan banjir bandang terutama di daerah yang rentan.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Senin, 24 Januari 2022: Waspada Cuaca Ekstrem di 27 Wilayah Indonesia
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, dapat langsung mengakses:
1.Website https://www.bmkg.go.id,;
2.Follow media sosial @infobmkg;
3.Aplikasi iOS dan android "Info BMKG";
4.atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.