Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ganjar: Kritik Boleh, tapi Kalau Kemudian ada Potensi Menyakiti Hati, Lebih Baik Jangan Dikeluarkan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar para elite politik menahan diri dan tak mengeluarkan pernyataan yang berpotensi menyinggung hingga

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ganjar: Kritik Boleh, tapi Kalau Kemudian ada Potensi Menyakiti Hati, Lebih Baik Jangan Dikeluarkan
Tangkapan Layar: Kanal Youtube BPPK Kemlu
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Webinar Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Ali Sastroamidjojo bertajuk "Peran dan Jasa Bapak Ali Sastroamidjojo Dalam Pemerintahan dan Diplomasi Indonesia yang disiarkan di kanal Youtube BPPK Kemlu pada Jumat (30/7/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar para elite politik menahan diri dan tak mengeluarkan pernyataan yang berpotensi menyinggung hingga menyakiti hati masyarakat.

Ganjar mengaku melihat ramainya statemen tokoh politik akhir-akhir ini yang menyinggung soal suku, agama, ras dan bahasa.

Ganjar memberi contoh bagaimana Anggota DPR RI, Arteria Dahlan, yang sempat menyebut soal bahasa Sunda dan akhirnya sarat kontroversi.

"Tak hanya Arteria, eks kader PKS, Edy Mulyadi juga memunculkan pernyataan terkait ibu kota negara baru yang dinilai menyinggung dan menyakiti masyarakat Kalimantan," kata dia dalam keterangannya, Senin (24/1/2022).

Ganjar menilai pernyataan tokoh politik yang terkait suku, agama, ras, dan bahasa bisa memicu reaksi di tengah- tengah masyarakat.

Baca juga: Profil Edy Mulyadi, Sosok yang Jadi Sorotan karena Ucapan soal Kalimantan, Pernah Dipanggil Polisi

Oleh karena itu, dia berkata sekarang saatnya semua bisa  menahan diri dan memilih diksi- diksi lebih tepat.

"Jika statemen- statemen itu berpotensi bisa menyakiti hati masyarakat,  ya jangan dikeluarkan," ujar Ganjar.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Ganjar berkata kritik otokritik itu sesuatu yang menyehatkan jika disampaikan dengan tepat.

Jika pilihan diksi dan intonasi tidak tepat, justru bisa membuat penerimaan di masyarakat menjadi berbeda.

"Mari kita bicara yang baik- baik, kritik boleh, tapi kalau kemudian apa yang disampaikan itu ada potensi menyakiti hati, lebih baik jangan dikeluarkan," tegasnya.

Di sisi lain, Ganjar juga meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi, serta mampu menahan diri dan menyelesaikan persoalan itu juga dengan cara bijak.

Penyampaian pernyataan kontroversial itu lebih baik diundang dan memberi klarifikasi, sehingga orang yang membuat pernyataan juga 'gentle', datang bertemu kelompok masyarakat.

Baca juga: Ini Langkah Polda Jabar Terkait Pengaduan Majelis Adat Sunda terkait Ucapan Arteria Dahlan

"Jadi masyarakat jangan terprovokasi, hingga muncul berbagai reaksi," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas