Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat: Petinggi Partai Jangan Baper dan Caper
dinamika menjelang pemilu, seperti pertemuan elite partai berlambang pohon beringin ini dengan tokoh nasional Anies Baswedan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribun Jabar Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru baru ini di Partai Golkar terjadi pernak pernik dan dinamika menjelang pemilu, seperti pertemuan elite partai berlambang pohon beringin ini dengan tokoh nasional Anies Baswedan.
Disinyalir pertemuan tersebut terkait konsolidasi pemilu termasuk pencalonan presiden.
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ade Ruhandi atau Jaro Ade menilai konsolidasi partai golkar kepada figur figur nasional adalah suatu langkah yang cerdas dan efektif, mengingat kemenangan dalam pertarungan pemilu harus melibatkan semua elemen termasuk merangkul figur figur nasional potensial menjadi magnet magnet pemilih sebagai bahan bakar dari mesin pertarungan.
"Para petinggi Partai Golkar jangan terlalu 'baper' apalagi 'caper' dalam menghadapi pernak-pernik politik ini justru kekuatan eksternal partai harus dikapitalisasi agar kekuatan maksimal saat kontestasi nanti selain sebagai pendamping calon presiden dari Partai Golkar," kata Jaro Ade dalam keterangannya, Selasa (25/1/2022).
Dikatakannya, struktur dan jaringan organik partai golkar juga harus lebih kencang fokus menyiapkan instrumen perang, menggerakkan underbow se efektif mungkin dan menyiapkan saksi saksi mumpuni diarena, peran AMPG sangat seksi dan diharapkan bisa mengemban tugas itu secara maksimal dibantu organisasi sayap lainnya secara kolektif kolegial.
Baca juga: Inisiator GMPG: Golkar Bisa Jadi Pemenang di Pemilu 2024 Jika Mesin Partai Dikelola Sungguh-sungguh
"Ketua umum angkatan muda partai golkar harus segera membentuk struktur AMPG sampai tingkatan terkecil menciptakan kader handal dalam memenangkan dan mengawal kemenangan sampai tingkat TPS," kata Jaro.
Bicara calon Presiden dari partai golkar Jaro Ade berpandangan bahwa Partai Golkar memiliki mekanisme khusus dalam hal itu, namun dalam Munas Golkar telah memutuskan ketua umum partai Golkar Airlangga Hartarto adalah calon presiden dan itu mengikat semua kader wajib mentaati dan menjalankan keputusan tersebut.
"Sehingga Ketua Umum Partai Golkar memiliki tanggung jawab untuk membangun koalisi besar bersama partai lain untuk menghadapi pemilu," katanya.
Baca juga: Jelang Pilpres 2024, Golkar Jatim Siapkan Tiga Strategi Sosialisasikan Airlangga Jadi Capres
Jaro mengatakan, pemilu adalah pesta demokrasi yang ujungnya melahirkan kepemimpinan yang handal, prima dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga diharapkan sebagai pilar demokrasi partai harus bisa menyajikan figur dan program yang apik untuk kepentingan dan kebaikan bangsa.