UPDATE Gunung Api Status Level 3 Siaga: Merapi Alami 25 kali Gempa Guguran
UPDATE 4 Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Merapi, Sinabung, Ili Lewotolok. Gunung Merapi alami 25 kali gempa guguran.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Rabu (26/1/2022).
Berdasarkan laporan dalam laman resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), terdapat empat gunung berapi yang berstatus Level 3 Siaga.
Empat gunung tersebut adalah Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Sinabung, dan Gunung Ili Lewotolok.
Pantauan siang ini, Gunung Merapi mengalami 25 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-18 mm.
Gunung Semeru alami tujuh kali gempa erupsi dengan amplitudo 14-22 mm.
Urutan level gunung api dari terendah hingga tertinggi yaitu:
- Level I (Normal)
- Level II (Waspada)
- Level III (Siaga)
- Level IV (Awas)
Update status gunung api di Indonesia, Rabu (26/1/2022) periode pengamatan 06.00-12.00 WITA/WIB:
Baca juga: Bamsoet Apresiasi Pengobatan Gratis untuk Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru oleh GERAK BS Peduli
1. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude - 7.542 derajat LU, Longitude 110.442 derajat BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 10-20 meter dari puncak.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan barat.
Laporan suhu udara sekitar gunung tercatat 21-28 derajat C dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 626-718 mmHg.
Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 68-87%.
Catatan kegempaan hari ini, terjadi 25 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-18 mm dan lama gempa 34-112.8 detik.
Tercatat satu gempa Hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 18.6 detik.
Selain itu, tercatat satu kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 6 mm, S-P 0.8 detik dan lama gempa 9 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.
Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Baca juga: Kronologi Tewasnya Mahasiswa di Gunung Penanggungan saat Ikut Kegiatan UKM, Sempat Terpeleset 3 Kali
2. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)
Gunung Api Semeru terletak di Kab\Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur.
Posisi geografis Gunung Semeru di Latitude - 8.108 derajat LU, Longitude 112.92 derajat BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.
Laporan pengamatan visual menunjukkan Gunung Semeru tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau berawan hingga mendung, angin lemah ke arah barat.
Tercatat kondisi suhu udara sekitar Gunung Semeru 22-27 derajat C.
Pengamatan kegempaan kali ini, tercatat tujuh kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 14-22 mm, dan lama gempa 85-95 detik.
Tercatat tiga kali gempa Hembusan dengan amplitudo 4-9 mm, dan lama gempa 50-75 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Wilayah potensi bahaya tersebut terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Kemenkop UKM dan LPDB KUMKM Bantu Pemulihan Ekonomi Masyarakat Gunung Semeru
3. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)
Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17 derajat LU, Longitude 98.392 derajat BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.
Menurut laporan pengamatan, asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 100-300 meter dari puncak.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau cerah hingga berawan, angin lemah ke arah timur dan barat daya.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 18-24 derajat C.
Menurut pengamatan kali ini, tercatat dua kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 9-10 mm, S-P 1.3-1.4 detik dan lama gempa 10-11 detik.
Selain itu, tercatat dua kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 4-7 mm, S-P 3-3.1 detik dan lama gempa 24-25 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272 derajat LU, Longitude 123.505 derajat BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 23.9-31.7 derajat C, dengan kelembaban 70-73.1% dan intensitas curah hujan 4 mm per hari.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu satu kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 24 mm, dan lama gempa 51.5 detik.
Selain itu, terjadi 11 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 7.7-15.4 mm, dan lama gempa 21.2-44.5 detik.
Tercatat empat kali gempa Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 7.5-14 mm, dan lama gempa 119-498 detik.
Terdapat pula satu kali gempa Harmonik dengan amplitudo 6.6 mm, dan lama gempa 114 detik.
Catatan selanjutnya, satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Seluruh hasil pengamatan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.