Dipo Alam: Membaca, Menulis, dan Melukis Jadi Terapi Bagi Saya
Dipo Alam menceritakan asal usul dirinya memiliki kebiasaan menulis sejumlah hal hingga kemudian dibukukan.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Sekretaris Kabinet era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Dipo Alam, menceritakan asal usul dirinya memiliki kebiasaan menulis sejumlah hal hingga kemudian dibukukan.
Ia mengaku bila kebiasaan tersebut berawal saat diri beberapa kali terkena stroke.
"Pertama ketika saya Sekjen G8 di Istanbul. Kemudian stroke kedua ketika rencana berlibur dengan istri ke New Zealand," kata Dipo dalam diskusi buku biografi dirinya yang berjudul "Dipo Alam Dalam Pusaran Adab Dipimpin dan Memimpin Biografi Seorang Aktivis" yang disiarkan disiarkan secara virtual, Senin (31/1/2022).
Saat stroke yang kedua itu, Dipo mengaku sempat disebut agak gila oleh dokter yang memeriksanya.
Alasannyal, karena Dipo saat itu mengikuti lomba lari maraton di New Zealand.
Lebih lanjut, Dipo bercerita soal stroke ketiga yang dialaminya di Rumah Sakit PON.
Baca juga: SBY Cerita soal Diskusi Panjang dengan Dipo Alam Saat Menyelesaikan Konflik Aceh
Rumah Sakit itu juga yang menjadi tempat di mana Dipo dirawat ketika diresmikan pada akhir masa jabatan SBY sebagai Presiden.
"Istri sayalah yang mendorong saya untuk rajin membaca, menulis, dan melukis. Saya pikir itu terapi saya sendiri," kata dia.
Atas dorongan sang istri, akhirnya ia pun menyelesaikan buku biografinya.
Baca juga: Megawati Soekarnoputri Pernah Marah Besar Kepada Kadernya Karena Interupsi Pidato Presiden SBY
"Jadi kalau biografi ini disebut terapi, yes. Istri saya yang meminta, dan ternyata betul saya sampai sekarang bisa berdiri, dikasih umur oleh Tuhan, bisa berbakti, dan melukis. Beberapa lukisan saya nanti juga akan dibukukan berikutnya ketika mau lebaran nanti," kata Dipo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.