Gagas Energi Tani, Erick Thohir Ajak Warga Manfaatkan Lahan Hasilkan Produk Pertanian
Menteri BUMN Erick Thohir mengajak warga memanfaatkan lahan perumahan menjadi lokasi pertanian.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengajak warga memanfaatkan lahan perumahan menjadi lokasi pertanian.
Erick pun menggagas Energi Tani atau ET.
Adapun gerakan ET, dikatakan Erick, bertujuan membumikan semangat bertani sehingga masyarakat bisa menghasilkan produk-produk pertanian secara mandiri.
"Kita bisa melihat bagaimana pentingnya sesama kelompok masyarakat bisa terus merajut kerja sama, terutama pada saat situasi ekonomi yang tidak menentu," ujar Erick saat berkunjung ke kawasan Kembangan Utara, Jakarta Barat, Jumat (4/2/2022).
Lewat ET, Erick ingin jumlah para petani di Indonesia bisa bertambah.
Dia berharap, gerakan ini bisa meningkatkan perekonomian di masa Covid-19 hingga memberikan akses dan kualitas sayuran sehat kepada masyarakat.
Baca juga: Erick Thohir Dinilai Layak Mendapat Dukungan NU
"Solusinya gotong royong. Ini kita lihat, kita bisa memastikan warga bisa hidup mandiri. Bercocok tanam, peternakan ikan, untuk meningkatkan kualitas ekonomi. Tapi di sisi lain, kalau ada apa-apa kebutuhan gizi bisa tercapai," ucap Erick.
Lebih lanjut, Erick akan memberikan pelatihan dan pendampingan ihwal budidaya hidroponik kepada warga. Lalu, Erick juga bakal melibatkan para pengumpul atau off-taker sehingga ekosistem pertaniannya tercapai.
"Dilihat dari konteksnya, dari pihak swasta (off-taker) memastikan hasil tani menjadi bagian konkrit dalam arti memberi kesejahteraan dari masyarakat," kata dia.
Baca juga: Nilai Gedung Sarinah Punya 2 Dimensi Penting, Legislator PDIP Apresiasi Langkah Erick Thohir
Dalam kesempatan ini, Erick juga memberikan bantuan berupa Greenhouse seluas 25x5 meter, kolam budidaya ikan air tawar, mesin pompa air, dan sejumlah peralatan penunjang lainnya.
Nantinya, para warga bakal mengelola lokasi pertanian ini secara swasembada.