TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan hasil survei Lembaga riset Political Weather Station (PWS), Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dinilai publik sebagai menteri berkinerja paling baik di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Berdasarkan data yang dipaparakan Direktur Riset PWS Mohammad Tidzi AM, sebanyak 15,1% responden menyebut nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai menteri yang berkinerja paling baik.

"Yang paling pertama menempati itu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto," kata dia saat konferensi pers pada Jumat (4/2/2022).

Ia menjelaskan, satu di antara faktor yang menentukan nama Prabowo banyak dipilih masyarakat sebagai menteri berkinerja terbaik adalah sejarah Pilpres 2019.

Ketika itu, kata dia, Prabowo sebagai calon presiden memiliki pendukung di akar rumput yang cukup kuat.

"Tapi kalau dari kami, ketika di lapangan itu kerap muncul karena memang mempunyai akar rumput yang cukup kuat, jadi ketika ditanya kinerja menteri, ya langsung muncul nama Pak Prabowo," kata dia.

Baca juga: Survei PWS: Erick Thohir dan Moeldoko Tembus 10 Besar, Elektabilitas Prabowo Masih Teratas

Sementara di urutan kedua dan selanjutnya yakni sebanyak 14,5% menyebut nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, 13,5% Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan 11,1% Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. 

Setelah itu, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Sosial Tri Rismaharini masing-masing dipilih oleh 7,8% responden. 

Selanjutnya 5,6% responden menyebut Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, dan 4,5% responden menyebut nama masing-masing Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi dan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimulyono.

Kemudian, sebanyak 4,3% responden menyatakan bahwa KSP Moeldoko adalah pejabat setingkat menteri yang berkinerja paling baik. 

Survei nasional PWS tersebut dilakukan pada 13 sampai dengan 23 Januari 2022 di 34 (tiga puluh empat) provinsi di seluruh Indonesia. 

Jumlah sampel dalam survei PWS tersebut sebanyak 1.421 responden yang diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multi-stage random sampling). 

Margin of error dari survei tersebut yakni +/- 2,6% dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%. 

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan responden.

Sebanyak 40% responden merupakan penduduk perkotaan dan 60% lainnya merupakan penduduk pedesaan.

Penentuan responden dalam setiap KK dilakukan dengan bantuan kish grid.

Uji kualitas dilakukan melalui telephone-check dan spot-check sebesar 20% dari total sampel.