Pimpinan MPR: Solusi Kebangkitan Pariwisata Harus Bersumber dari Hasil Rembuk Bersama
Menurut Lestari, di tengah ketidakpastian kapan pandemi berakhir, industri pariwisata tidak boleh hanya berdiam diri dan mati.
Editor: Hasanudin Aco
Dalam berkegiatan di masa pandemi, jelas Wiku, masyarakat harus selalu mempertimbangkan faktor risiko.
Sehingga, tambahnya, jika beraktivitas harus bertanggung jawab dengan segala konsekuensinya, seperti disiplin protokol kesehatan dan sejumlah peraturan yang berlaku.
Pelaksanaan kegiatan pariwisata dengan sistem bubble, tegas Wiku, juga harus berbasis risiko sehingga tidak boleh ada interaksi antar-bubble.
Di antara bubble, tegasnya, harus benar-benar terlindungi agar menekan risiko penyebaran virus di tengah kegiatan berlangsung di masa pandemi.
Ketua Bali Tourism Board, Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengungkapkan, pada 2021 Bali merupakan provinsi dengan capaian pertumbuhan ekonomi terendah jika dibandingkan dengan 33 provinsi lainnya.
"Perlu upaya ekstra dari pemerintah pusat dan daerah untuk membangkitkan perekonomian Bali," kata Ida Bagus Agung.
Menurut Ida Bagus Agung, sejumlah upaya yang harus dilakukan untuk membangkitkan Bali antara lain menggenjot vaksinasi booster, kebijakan karantina yang memudahkan wisatawan dan bantuan kepada para pelaku usaha pariwisata yang terpuruk.
Ketua DPP Partai NasDem Bidang UMKM, Niluh Djelantik berpendapat Bali sangat layak untuk dibantu karena saat ini kondisi perekonomian Bali pada titik terendah.
Sejumlah upaya harus dilakukan, ujar Niluh, lewat langkah dan kebijakan dari para pemangku kepentingan agar masyarakat terdampak pandemi dapat survive menghadapi tantangan.
Pakar Biostatistik dan Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Windhu Purnomo menilai saat ini kondisi jumlah kasus positif Covid-19 hampir mendekati puncak di masa varian Delta mengganas pada Juli 2021 lalu.
Namun, jelas Windhu, kondisi saat ini jauh lebih baik karena bed occupancy ratio rumah sakit dan tingkat kematian masih relatif rendah.
Windhu mengajak semua pihak tetap optimistis menghadapi kondisi tren peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 saat ini, karena setidaknya saat ini masyarakat Indonesia sebagian besar sudah memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Selain itu, tambahnya, saat ini masyarakat sudah memiliki platform Peduli Lindungi yang berfungsi sebagai penapis, pelindung dan pelacak di masa pandemi.
Terpenting, ujar Windhu, saat ini para pemangku kepentingan sudah memiliki instrumen assesment terhadap situasi Covid-19 sebagai dasar pengambilan keputusan.
Jurnalis senior, Saur Hutabarat berpendapat, dengan capaian vaksinasi yang sudah mencapai 90% dan diperkirakan sudah tercipta kekebalan kelompok, Bali memerlukan kebijakan khusus agar kegiatan ekonomi tetap berjalan.
"Perlu terobosan kebijakan di Bali, agar sektor pariwisata di Pulau Dewata itu bisa segera bangkit," tegasnya.