Ini Langkah Produsen Semen Pelat Merah Turunkan Emisi Karbon
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, dalam kegiatan operasionalnya, perseroan telah melakukan inisiatif penurunan emisi karbon.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Semen Indonesia (SIG) mendukung upaya Kementerian BUMN dalam mewujudkan komitmen pemerintah Indonesia mencapai net zero carbon emission pada 2060.
Komitmen SIG ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama Kajian Implementasi Dekarbonisasi dalam Rangka Mendukung Program Netral Karbon 2060 dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) (BKI).
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, dalam kegiatan operasionalnya, perseroan telah melakukan inisiatif penurunan emisi karbon.
Pada 2021, kata Vita, SIG telah melakukan beberapa program kerja utama yang merupakan bagian dari SIG Sustainability Initiatives untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon.
Baca juga: Wakil Menteri BUMN Singgung Peran Perhutani dan PTPN Soal Dekarbonisasi
Program-program kerja utama tahun 2021 tersebut, yaitu penurunan clinker factor, peningkatan pemakaian alternative fuel dan efisiensi energy (listrik dan thermal).
Menurutnya, upaya lain yang dilakukan SIG dalam mendukung penurunan emisi karbon adalah implementasi renewable energy berupa solar panel.
“SIG telah menyelesaikan pilot project solar panel 10 kW yang terpasang di beberapa plant yaitu Ghopo-Tuban, Semen Padang dan Semen Tonasa dan telah beroperasi dengan baik, menghasilkan energi listrik yang dimanfaatkan pada peralatan pabrik” kata Vita dalam keterangannya, Jumat (11/2/2022).
Ia menyebut, perseroan juga mengendalikan emisi yang dihasilkan pada proses produksi, melalui pemanfaatan teknologi sistem electrostatic precipirator, conditioning tower, dan bag filter di pabrik untuk mengelola emisi debu.
Baca juga: BPOM Tegaskan Keamanan Kemasan Galon Polikarbonat yang Dipakai Berulang
SIG juga memanfaatkan panas gas buang dari proses pembakaran sebagai pembangkit listrik dengan teknologi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di Pabrik Tuban dan Indarung.
“SIG turut memanfaatkan sampah kota yang sebelumnya telah diolah menjadi Refused Derived Fuel (RDF) sebagai energi alternatif pengganti batu bara di Pabrik Narogong dan Cilacap. Pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar alternatif ini merupakan solusi untuk pengelolaan lingkungan masyarakat yang lebih baik," ujar Vita.