Deretan Kontroversi Puan Maharani: Matikan Mic hingga Keluhkan Gubernur Tak Sambut Dirinya
Berikut deretan kontroversi Puan Maharani dari mematikan mikrofon saat sidang hingga keluhkan gubernur tidak menyambut dirinya.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
Setelah interupsinya tidak digubris, Fahmi pun menyindir Puan.
“Bagaimana mau jadi Capres,” ucapnya yang juga terdengar via mikroforn saat rapat paripurna ditutup.
3. Sebut Sumatera Barat Harus Dukung Negara Pancasila
Kontroversi selanjutnya adalah ketika PDI Perjuangan mengumumkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada Sumatera Barat pada 2 September 2020
Pada kesempatan itu, Puan menyelipkan harapan kepada Provinsi Sumatera Barat.
“Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila. Bismillahirahmannirrahim.” ucapnya.
Ucapan Puan ini pun menimbulkan kritik dan salah satunya dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Melalui juru bicara PKS, Handi Riza, PKS meminta Puan untuk meminta maaf dan mencabut pernyataannya dikutip dari Tribunnews.
“Kami meminta Mbak Puan mencabut pernyataannya dan meminta maaf ke seluruh masyarakat Sumatera Barat khususnya kepada keluarga besar founding father bangsa ini,” jelas Handi.
Selain itu, Handi juga menjelaskan agar jangan pernah meragukan nasionalisme masyarakat Sumatera Barat.
“Jangan pernah ragukan nasionalisme masyarakat Sumbar yang telah berjuang melahirkan Pancasila dan berkorban bagi keutuhan NKRI,” jelas Handi.
4. Kesal Kepada Gubernur yang Tidak Menyambutnya
Puan juga sempat menceritakan kekesalannya soal dirinya yang tidak disambut oleh gubernur saat kunjungan.
Cerita ini ia sampaikan pada rapat koordinasi tiga pilar di Manado, Sulawesi Utara pada (9/2/2022).