Apa Itu Cap Go Meh? Ini Penjelasan, Sejarah dan Asal Usul Perayaan Cap Go Meh
Cap Go Meh berasal dari dialek Hopkkien, secara harfiah berarti 15 hari atau malam setelah Imlek.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan, sejarah dan asal usul perayaan Cap Go Meh dalam artikel ini.
Diketahui, Tahun Baru Imlek dirayakan setiap tanggal 1 di tahun yang baru menurut penanggalan kalender khusus Tionghoa.
Mengutip dari tourism.pekalongankota.go.id, Cap Go Meh adalah lambang hari kelima belas dan hari terakhir dari rangkaian masa perayaan Imlek bagi komunitas kaum mingran Tionghoa yang tinggal di luar China.
Lalu apa itu Cap Go Meh?
Baca juga: Mengintip Persiapan Perayaan Cap Go Meh 2022 di Vihara Dhanaguna Bogor
Baca juga: Resep Lontong Cap Go Meh, Ini Tips Membuat Opor Ayam Kuning yang Enak dan Anti Gagal
Arti Cap Go Meh
Cap Go Meh berasal dari dialek Hopkkien, secara harfiah berarti 15 hari atau malam setelah Imlek.
Sementara itu, Cap memiliki arti sepuluh, Go adalah lima, dan Meh berarti malam.
Dalam bahasa Mandarin, Cap Go Meh sering disebut Yuan Hsiao Cieh atau Shang Yuan Cieh.
Sejarah dan Asal Usul Cap Go Meh
Perayaan Cap Go Meh berawal dari Dinasti Xie Han (206 SM – 221 M).
Selain itu, perayaan tersebut dianggap sebagai hari penghormatan kepada Dewa Thai-yi, dewa tertinggi di langit.
Kemudian, upacara Cap Go Meh dilakukan secara rutin setiap tahunnya pada tanggal 15 bulan pertama menurut penanggalan bulan yang merupakan bulan pertama dalam setahun.
Sebelum Dinasti Han berakhir, upacara ini dahulunya dilakukan secara tertutup, dan hanya untuk kalangan istana.
Saat itu, masyarakat China secara umum belum mengela perayaan Cap Go Meh.
Sementara itu, upacara ini harus dilakukan saat malam hari.
Oleh karena itu, persiapan yang harus dilakukan adalah penerangan dengan lampu-lampu dari senja hari hingga keesokan harinya.
Sehingga menjadi lampion-lampion dan lampu-lampu berwarna-warni yang menjadi pelengkap utama dalam perayaan Cap Go Meh.
Lalu, perayaan Cap Go Meh mulai dirayakan oleh masyarakat umum secara luas saat Dinasti Tang memimpin China.
Melalui upacara tersebut menjadi kesempatan masyarakat untuk bersenang-senang..
Apabila malam tiba, masyarakat akan turun ke jalan dengan berbagai bentuk lampion yang telah diberi variasi.
Saat malam disinari oleh bulan purnama yang sempurna, masyarakat akan menyaksikan tarian naga (masyarakat Indonesia mengenalnya dengan sebutan Liong) dan tarian Barongsai.
Setelah itu, mereka akan berkumpul dan bermain teka-teki secara bersama.
Mereka juga menyantap makanan khas berbentuk bola-bola bernama Yuan Xiao.
Baca juga: Mengintip Persiapan Perayaan Cap Go Meh 2022 di Vihara Dhanaguna Bogor
Menurut Budayawan Tionghoa Kalbar, Lie Sau Fat, terdapat versi lain tentang sejarah dan asal usul perayaan Cap Go Meh.
Selain berkaitan dengan Dinasti Han, Cap Go Meh dikatakan sebagai bagian dari cerita rakyat pada Dinasti Tung Zhou (770 SM - 256 SM) yaitu ketika para petani memasang lampion yang disebut Chau Tian Can di sekeliling ladang pada tanggal 15 bulan 1 Imlek.
Tujuan pemasangan lampion tersebut adalah untuk mengusir hama dan binatang perusak tanaman.
Saat itu, para petani juga akan mengamati perubahan api pada lampion, untuk mengetahui cuaca sepanjang tahun kedepan.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)