Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prokontra Tambang Batu Andesit, Hubungan Sosial Warga Wadas Renggang

Pernyataan Wagimin dan Syawaludin dibenarkan Emha Saiful Mujab, tokoh masyarakat Kecamatan Bener yang aktif di Desa Wadas.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Prokontra Tambang Batu Andesit, Hubungan Sosial Warga Wadas Renggang
tangkap layar dari LBH Yogyakarta
Para warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo. 

“Ini sungguh berbahaya dan harus dicarikan jalan keluarnya. Perlu digagas untuk mempertemukan pihak pro dan kontra agar kehidupan kemasyarakatan warga Wadas kembali normal seperti semula,” tutur Gus Ipul.

Gus Ipul bahkan menyoroti kekacauan bahkan terjadi hingga di tingkat keluarga hanya karena beda pandangan.

“Ada seorang ibu tidak mendatangi hajatan anaknya gara-gara beda pandangan tentang penambangan batu andesit. Benar-benar parah kerusakan sosial di Desa Wadas,” tambah Gus Ipul.

Untuk diketahui, Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah kini menjadi sorotan nasional.

Dalam peristiwa pengukuran lahan untuk lokasi penambangan batu andesit pada 8 Februari 2022, polisi menahan 64 orang guna mencegah konflik horisontal antara warga pro dan kontra.

Sehari kemudian mereka dilepaskan kembali.

Batu andesit dari Desa Wadas akan digunakan sebagai bahan pondasi Bendungan Bener.
Bendungan yang terletak di Kecamatan Bener ini diklaim akan menjadi bendungan tertinggi di Asia Tenggara.

Berita Rekomendasi

Atas rencana penambangan batu andesit, masyarakat Desa Wadas terbelah dua.

Satu pihak setuju penambangan batu andesit dan pihak lain menentang.

Sikap pro dan kontra ternyata menjalar lebih jauh dan menjurus konflik sosial.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas