Kemenkes Prediksi Daerah Luar Jawa-Bali akan Hadapi Gelombang Kasus Covid-19 Omicron
Pemerintah terus mengimbau untuk masyarakat tetap melakukan upaya-upaya penguatan protokol kesehatan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini kasus konfirmasi positif Covid-19 lebih didominasi oleh kasus-kasus di wilayah Jawa dan Bali.
Masyarakat diharapkan tetap tenang karena pemerintah sudah lebih siap menghadapi fase peningkatan gelombang Covid-19 varian Omicron mengingat pembelajaran penanganan pandemi pada gelombang Delta pada Juli – Agustus 2021.
“Kami memprediksi peningkatan kasus di pulau Jawa, di luar Jawa, dan Bali akan mulai terjadi dalam beberapa minggu ke depan melihat pola dari pembelajaran selama gelombang Delta sebelumnya,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid dalam konferensi pers, Rabu (16/2/2022).
Baca juga: 763 Tenaga Kesehatan di Bogor Positif Covid-19
Pemerintah terus mengimbau untuk masyarakat tetap melakukan upaya-upaya penguatan protokol kesehatan.
Pemerintah daerah juga diharapkan melakukan penguatan testing, tracing, treatment untuk mencegah perluasan penyebaran Covid-19 varian omicron.
“Kita berharap masyarakat tetap waspada walaupun mungkin terjadi penurunan kasus di wilayahnya. Ingat bahwa untuk Jawa dan Bali akan ada potensi peningkatan kasus di 3 sampai 4 minggu ke depan. Oleh karena itu kita tetap menjalankan protokol kesehatan, deteksi dini, dan segera vaksinasi,” ucap dia.
Saat ini omicron sudah mendominasi varian virus covid-19 yang bersirkulasi di masyarakat dilevel nasional maupun di level global.
Angkanya sudah mencapai 95 persen lebih.
"Hal ini penting untuk dapat kita pahami bersama bahwa penularan omicron yang jauh lebih cepat 4-5 kali lebih cepat dari delta," tutur Nadia.
Kondisi tentu akan berdampak semakin banyak orang yang terinfeksi baik yang bergejala maupun yang tidak bergejala.
Dalam data yang dikumpulkan bahwa orang yang telah divaksinasi pun dapat terinfeksi dan tertular Omicron.
Tetapi memiliki gejala ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali.
"Ini tentunya menunjukkan vaksinasi harus dikombinasikan dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan menunjukkan bahwa vaksin yang kita pakai saat ini bermanfaat untuk mencegah infeksi dari sakit yang berat," jelasnya.