UPDATE Gunung Api Status Level 3 Siaga: Gunung Semeru Alami 24 Kali Gempa Erupsi
UPDATE 4 Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Merapi, Sinabung, Ili Lewotolok. Gunung Semeru alami 24 kali gempa erupsi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Rabu (16/2/2022).
Berdasarkan laporan dalam laman resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), terdapat empat gunung berapi yang berstatus Level 3 Siaga.
Empat gunung tersebut adalah Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Sinabung, dan Gunung Ili Lewotolok.
Pantauan pagi ini, gunung Semeru mengalami 24 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-22 mm.
Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Rabu (16/2/2022) periode pengamatan 00.00-06.00 WITA/WIB:
Baca juga: Mengenal Jenis Gas Gunung Berapi: Solfatara, Hidrogen Halida, Sulfur Dioksida dan Bahayanya
1. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)
Gunung Api Merapi terletak di Kab\Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude - 7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 20-100 meter dari puncak.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau berawan hingga mendung, angin lemah ke arah timur dan barat.
Laporan suhu udara sekitar gunung tercatat 14-21°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 566-716 mmHg.
Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 69-86%, dengan intensitas curah hujan 15 mm per hari.
Catatan kegempaan hari ini, terjadi 25 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-35 mm dan lama gempa 21-155 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.
Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Baca juga: Terpantau Ada Aktivitas Vulkanik, Gunung Tangkuban Parahu Bisa Meletus Sewaktu-waktu
2. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)
Gunung Api Semeru terletak di Kab\Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur.
Posisi geografis Gunung Semeru di Latitude - 8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.
Laporan pengamatan visual menunjukkan Gunung Semeru terlihat jelas.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau cerah, angin lemah ke arah selatan.
Tercatat kondisi suhu udara sekitar Gunung Semeru 21-22°C.
Pengamatan kegempaan kali ini, tercatat 24 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 100-115 detik.
Tercatat dua kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-6 mm, dan lama gempa 35-50 detik.
Gempa Tektonik Jauh terjadi dua kali, dengan amplitudo 5-20 mm, S-P 12-30 detik dan lama gempa 25-85 detik.
Selain itu tercatat dua kali Harmonik dengan amplitudo 3-6 mm, dan lama gempa 60-160 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Wilayah potensi bahaya tersebut terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: 22 Gunung Api di Indonesia Alami Peningkatan Aktivitas di Atas Normal, Ada Potensi Erupsi
3. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)
Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-III.
Menurut laporan pengamatan visual, asap kawah tidak teramati.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau berawan hingga hujan, angin sedang hingga kencang ke arah timur dan tenggara.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 17,4-18°C, dengan intensitas curah hujan 2 mm per hari.
Catatan kegempaan pagi hari ini tercatat satu kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 26 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 16 detik.
Selain itu tercatat dua kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 4-23 mm, S-P 12-16 detik dan lama gempa 40-56 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100-400 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 24,8-24,9°C, dengan kelembaban 69,8-70,9% dan intensitas curah hujan 6,7 mm per hari.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu 11 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 18.5-38 mm, dan lama gempa 27-65 detik.
Catatan kedua yaitu 18 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 6.3-17 mm, dan lama gempa 21.5-42.8 detik.
Terjadi dua kali Harmonik dengan amplitudo 6-6.7 mm, dan lama gempa 108-155 detik.
Gempa Tektonik Jauh terjadi dua kali, dengan amplitudo 5.2 mm, S-P 17.6 detik dan lama gempa 66 detik.
Selain itu, terjadi enam kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 6.5-14.7 mm, dan lama gempa 57-132 detik.
Catatan terakhir yaitu satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.