Pimpinan Komisi III DPR Minta BNN Aceh Diperkuat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni meminta penguatan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni meminta penguatan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh.
Hal itu perlu menjadi perhatian bagi BNN pusat, mengingat jalur dari Aceh merupakan salah satu jalur yang kerap menjadi lalu lintas narkoba di tanah air.
Demikian disampaikannya sekaligus merespons pernyataan Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Aceh AKBP Mirwazi, yang menyebut BNN provinsi Aceh mengalami kesulitan dalam mengawasi pintu masuk atau pelabuhan tikus di pesisir pantai timur di Aceh yang sering dijadikan pintu masuk penyelundupan narkoba.
Baca juga: Tersangka Mengaku Dapat Sabu dari Lapas, Suprapto: Kami Siap Usut Bersama Kepolisian dan BNN
Itu dikarenakan minimnya personel yang menyebabkan penyelundupan narkoba ke Aceh dari jalur laut dalam jumlah besar masih sering terjadi.
"Menurut saya hal ini patut diberi perhatian oleh BNN Pusat ya, mengingat jalur laut memang menjadi salah satu pintu utama yang digunakan para penyelundup narkoba untuk memasukkan barang haram ke Indonesia. Karenanya jika yang dibutuhkan adalah tambahan personil atau fasilitas, sudah selayaknya segera dikirimkan. Jangan sampai narkoba dari luar keburu masuk ke Indonesia, apalagi keburu sampai ke tangan-tangan para pengguna. Kita harus mencegah dari sejak di perbatasan," kata Sahroni kepada wartawan, Kamis (17/2/2022).
Selain itu, Sahroni juga menekankan pentingnya kelengkapan personil maupun infrastruktur dalam upaya pemberantasan narkoba, khususnya di wilayah-wilayah perbatasan yang kerap menjadi sarana lalu lintas narkoba internasional.
"BNN di daerah, khususnya yang daerahnya kerap menjadi lalu lintas narkoba internasional sudah seharusnya memiliki personil dan fasilitas yang memadai. Hal ini karena mereka pintu gerbang, titik awal masuknya narkoba ke Indonesia, jadi kita tidak bisa menutup mata. Perlu ditekankan bahwa haram hukumnya narkoba masuk ke Indonesia," pungkasnya.