Soal Kepala Otorita IKN, Jokowi Sebut Bukan dari Kalangan Partai, Dilantik Pekan Depan
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) akan segera diumumkam dalam waktu dekat.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) akan segera diumumkam dalam waktu dekat.
Hal itu disampaikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) seusai meresmikan Kantor DPP Partai Nasdem, Nasdem Tower di Menteng, Jakarta pada Selasa (22/02/2022).
Jokowi mengatakan Kepala Otorita akan segera diumumkan dalam waktu dekat ini dan dipastikan bukan dari kalangan orang politik.
"Mungkin minggu depan sudah kita lantik," ungkap Presiden Jokowi saat menjawab pertanyaan wartawan.
“Non-partai,” sambung Jokowi.
Dengan demikian, semakin teranglah kriteria kepala IKN yang baru ini.
Baca juga: Presiden Jokowi Hadiri Peluncuran Ekosistem Kendaraan Listrik, Motor Listrik jadi Target Inovasi
Baca juga: Bukan Ahok atau Risma, Jokowi Pastikan Kepala Otorita IKN Bukan Orang Parpol, Dilantik Pekan Depan
Sebelumnya, Presiden pada bulan lalu juga sempat mengungkap kriteria Kepala Otorita IKN.
Jokowi kala itu menyebut, ibu kota baru akan dipimpin oleh orang dengan latar belakang arsitek dan pernah menjabat kepala daerah.
"Paling tidak pernah memimpin daerah dan punya background arsitek," kata Presiden Jokowi saat bertemu dengan beberapa pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/1/2022).
Diketahui, kepala daerah yang memiliki latar belakang arsitek antara lain Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Eks Wali kota Surabaya Tri Rismaharini, Wali kota Makassar Danny Pomanto, atau Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Selain nama itu, ada pula nama-nama lain yang mencuat masuk dalam bursa kepala IKN yang baru.
Nama-nama tersebut yakni mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Kemudian, mantan Bupati Banyuwangi yang baru saja dilantik sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Abdullah Azwar Anas hingga mantan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro.
Baca juga: Soal Biaya Pembangunan IKN Nusantara, Jokowi: Kawasan Inti Semuanya dari APBN
Baca juga: Menhub Budi Karya Sumadi Targetkan Pembangunan Bandara di IKN Selesai pada 2024
Konsep IKN
Jokowi mengatakan, IKN akan mengedepankan penggunaan energi hijau.
Pemerintah antara lain akan memanfaatkan potensi energi hidro yang dimiliki Sungai Kayan di Kalimantan Utara.
“(Sebanyak) 80 persen lebih nanti akan menggunakan energi hijau, yaitu dari hydropower yang ingin kita bangun di Sungai Kayan, di Kalimantan Utara,” ujar Jokowi dalam sambutannya saat meresmikan Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem.
Presiden menambahkan dari lahan seluas 256 ribu hektare yang disiapkan, hanya sekitar 50 ribu hektare yang dipakai dan sisanya akan dibiarkan sebagai hutan hijau.
“Ekosistem hutan yang ada sekarang ini ada beberapa yang sudah rusak, justru akan kita rehabilitasi atau kita perbaiki. Jadi jangan sampai ada sebuah anggapan bahwa kita ke sana untuk merusak hutan,” ujarnya.
Selain itu, tata kota di IKN akan memprioritaskan pejalan kaki, pesepeda, serta transportasi publik.
“Konsep besarnya adalah smart forest city, banyak hijaunya dan banyak hutannya. Semuanya dikelola dengan teknologi modern, baik transportasi, baik sistem pengairan, baik sistem kelistrikan, baik infrastruktur komunikasi, baik pelayanan publik,” tandas Presiden.
Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa pembangunan IKN juga bertujuan untuk mendorong pemeratan dan pertumbuhan yang Indonesia-sentris.
Saat ini, sebanyak 56 persen populasi penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa, begitu juga dengan 58 persen produk domestik bruto (PDB).
Tak hanya ketimpangan pertumbuhan ekonomi, ketimpangan infrastruktur antarwilayah juga masih terjadi.
“Kajian-kajian (pemindahan ibu kota) itu sudah ada sebelumnya. Sekali lagi, perpindahan ini adalah untuk pemerataan, baik pemerataan infrastruktur, pemerataan ekonomi, dan juga keadilan sosial,” tandasnya.
(Tribunnews.com/Tio)