Survei Top of Mind Pemilih Kritis SMRC Februari 2022: Ganjar Pranowo Unggul Signifikan
Elektabilitas Ganjar Pranowo unggul signifikan dibandingkan dengan nama-nama calon yang lain berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consu
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas Ganjar Pranowo unggul signifikan dibandingkan dengan nama-nama calon yang lain berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terhadap top of mind atau jawaban spontan dari pemilih kritis yang terakhir dimutakhirkan pada 8 sampai 10 Februari 2022.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan Ganjar mendapat dukungan sebesar 19,9% pemilih kritis pada survei tersebut.
Hal tersebut disampaikannya dalam Rilis Survei dan Opini Publik SMRC: Kecenderungan Pilihan Presiden Kelompok Pemilih Kritis yang ditayangkan di kanal Youtube SMRCTV pada Senin (28/2/2022).
"Dalam pertanyaan spontan ini kita memperoleh hasil di mana Ganjar Pranowo mendapat dukungan spontan sebesar 19,9% dari pemilih kritis. Unggul signifikan dari calon-calon yang lain," kata Deni.
Di posisi berikutnya, lanjut Deni, ada nama Prabowo Subianto yang mendapat dukungan pemilih kritis sebesar 10,4% dan seimbang dengan Anies Baswedan yang mendapat 9,8%.
Baca juga: Survei LSP Soal Capres 2024, Prabowo Masih Unggul dari Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo
Sedangkan nama-nama lain, kata Deni, berada di bawah 5%.
Nama-nama lain tersebut yakni:
Ada Ridwan Kamil 3,2%
Jokowi 3,0%
Sandiaga Uno 2,7%
Agus Harimurti Yudhoyono 1,2%
Puan Maharani 0,6%
Ahok 0,6%
Andika Perkasa 0,4%
Erick Thohir 0,4%
Gatot Nurmantyo 0,3%
Airlangga Hartarto 0,3%
Tri Rismaharini 0,3%
SBY 0,2%
Khofifah Indar Parawansa 0,2%
Mahfud MD 0,1%
Nadiem Makarim 0,1%
Giring Ganesha 0,1%
Dedi Mulyadi 0,1%
Hary Tanoesoedibjo 0,1%
Mardigu Wowiek 0,1%
Ma'ruf Amin 0,1%
Gibran 0,1%
Iskandar 0,1%
A Muhaimin Iskandar 0,1%
Megawati Soekarnoputri 0,1%.
"Masih ada 45,7% dari pemilih kritis yang belum dapat memilih secara spontan," kata Deni.
Pendiri SMRC Saiful Mujani menjelaskan pemilih kritis adalah pemilih yang punya informasi lebih baik tentang berbagai isu nasional, politik, ekonomi, pembangunan, dan sebagainya.
Dengan demikian, hal tersebut menjadi bahan pertimbangan mereka ketika menilai dan memilih seorang calon presiden.
Pemilih kritis, kata dia, kebanyakan adalah warga perkotaan atau warga yang tinggal di perkotaan dan relatif lebih berpendidikan.
Pemilih kritis, lanjut dia, biasanya punya pengaruh lebih kuat di dalam kehidupan masyarakat.
Mereka, kata Saiful, juga biasanya tidak mudah dipengaruhi dan justru lebih mudah memperngaruhi.
Menurut Saiful mempelajari pemilih kritis sangat penting dan strategis dalam konteks pemilihan presiden dan pemilihan-pemilihan umum lainnya.
Hal tersebut, kata dia, karena mereka yang punya basis pemilih kritis yang besar maka akan punya basis yang kuat secara elektoral ke depan mengingat mereka punya basis sosial yang sulit dipengaruhi tapi justru akan mempengaruhi pemilih-pemilih lain.
"Akan mempunyai efek bola salju dalam proses kontestasi pemilu yang akan berlangsung di negara kita tahun 2024 nanti," kata Saiful.
Terkait survei tersebut, SMRC melakukan serangkaian survei nasional melalui telepon dengan pewawancara yang dilatih dan dimutakhirkan terakhir pada 8 sampai 10 Februari 2022.
Target populasi survei tersebut adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 72% dari total populasi nasional.
Dalam survei terakhir pada 8 sampai 10 Februari 2022, sampel sebanyak 1.268 responden dipilih secara acak dari populasi tersebut dan diwawancarai lewat telepon.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode double sampling dan random digit dialing (RDD).
Double sampling adalah teknik memilih sampel secara acak dari kumpulan sampel hasil survei sebelumnya.
Sementara RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
RDD dalam survei tersebut diterapkan terutama untuk menambah jumlah sampel hasil double sampling.
Dengan teknik double sampling, sampel sebanyak 811 responden dipilih secara acak dari database responden hasil survei tatap muka yang telah dilakukan SMRC sebelumnya.
Sementara itu dalam RDD sampel sebanyak 457 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Margin of error survei diperkirakan ±2.8% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.
Survei terakhir dilakukan pada 8 sampai 10 Februari 2022 dan survei sebelumnya dilakukan secara rutin setiap minggu sejak April 2020.