UPDATE Gunung Api Level 3 Siaga: Gunung Semeru Mengalami 5 kali Gempa Erupsi
UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Gunung Semeru mengalami 5 kali gempa Erupsi. Kemarin, Gunung Semeru mengalami 2 kali erupsi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Jumat (4/3/2022).
Berdasarkan laporan dalam laman resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), terdapat empat gunung berapi yang berstatus Level 3 Siaga.
Empat gunung tersebut adalah Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Sinabung, dan Gunung Ili Lewotolok.
Pantauan pagi ini, gunung Semeru mengalami lima kali gempa erupsi dengan amplitudo 10-16 mm.
Sebelumnya, Gunung Semeru mengalami dua kali erupsi pada Kamis (3/3/2022).
Erupsi pertama terjadi pukul 20.04 WIB, dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 426 detik.
Kemudian, erupsi kedua terjadi pukul 21.11 WIB, dengan visual letusan tidak teramati.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi 684 detik.
Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Jumat (4/3/2022) periode pengamatan 00.00-06.00 WITA/WIB:
Baca juga: Mengenal Jenis Gas Gunung Berapi: Solfatara, Hidrogen Halida, Sulfur Dioksida dan Bahayanya
1. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)
Gunung Api Merapi terletak di Kab\Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude - 7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur.
Laporan suhu udara sekitar gunung tercatat 17-20°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 654-717 mmHg.
Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 75-97%, dengan intensitas curah hujan 15 mm per hari.
Catatan kegempaan hari ini, terjadi 29 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-17 mm dan lama gempa 22-181 detik.
Selain itu tercatat satu kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 18 detik.
Catatan lainnya adalah tiga kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-4 mm, S-P 0.4-0.5 detik dan lama gempa 6-10 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.
Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Baca juga: Mengenal Potensi Sumber Daya Hutan di Indonesia dan Manfaatnya
2. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)
Gunung Api Semeru terletak di Kab\Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur.
Posisi geografis Gunung Semeru di Latitude - 8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Semeru tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau berawan hingga mendung, angin lemah ke arah selatan.
Tercatat kondisi suhu udara sekitar Gunung Semeru 20-22°C.
Pengamatan kegempaan kali ini, tercatat lima kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-16 mm, dan lama gempa 55-105 detik.
Tercatat satu kali gempa Guguran dengan amplitudo 14 mm dan lama gempa 132 detik.
Selain itu tercatat 10 kali Harmonik dengan amplitudo 2-6 mm, dan lama gempa 113-1046.5 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Wilayah potensi bahaya adalah sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Mengenal Kembali Ring of Fire, Letusan Gunung Api Bawah Laut di Tonga Terletak di Cincin Api Pasifik
3. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)
Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Laporan pengamatan lainnya, asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 100-200 meter dari puncak.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau berawan, angin lemah ke arah barat daya dan barat.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 17-19°C.
Catatan kegempaan pagi hari ini adalah dua kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-5 mm, dan lama gempa 18-21 detik.
Selain itu, terjadi satu kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 4 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 9 detik.
Tercatat satu gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-7 mm, S-P 36-38 detik dan lama gempa 80-99 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis tinggi sekitar 100-300 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah, angin lemah ke arah timur.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 23,5-26,1°C, dengan kelembaban 76,8-78,4%.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu empat kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 18-20 mm, dan lama gempa 36-69 detik.
Catatan kedua yaitu 25 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2.3-15 mm, dan lama gempa 17-58 detik.
Selanjutnya, tercatat lima kali Harmonik dengan amplitudo 2-9.5 mm, dan lama gempa 60-257 detik.
Tercatat empat kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 2.3-10 mm, dan lama gempa 67-173 detik.
Catatan terakhir yaitu satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.